Perbuatan Nabi yang Tidak Harus Diikuti


Perbuatan Nabi yang Tidak Harus Diikuti - Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA - Kajian Medina

Perbuatan Nabi yang Tidak Harus Diikuti

Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA



Pertanyaan :

Assalaamu'alaikum ustadz



Saya membaca jawaban ustadz mengenai ayat-ayat Al-quran yang bertolak belakang, di sana ustadz mengatakan bahwa ada dari Nabi yang wajib, sunnah, bahkan haram kita ikuti/teladani,



Yang saya tanyakan, bagaimana hubungannya dengan wajibnya kita mengikuti sunnah beliau?



Terimakasih atas,



Wassalam



Jawaban :

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,



Pada dasarnya seroang nabi pnya peran sebagai panutan buat umatnya. Sehingga umatnya wajib menjadikan diri seorang nabi sebagai suri tauladan dalam hidupnya.



Namun perlu juga diketahui bahwa tidak semua perbuatan nabi menjadi ajaran yang wajib untuk diikuti. Memang betul bahwa para prinsipnya perbuatan nabi itu harus dijadikan tuntunan dan panutan dalam kehidupan. Akan tetapi kalau kita sudah sampai detail masalah, ternyata tetap ada yang menjadi wilayah khushushiyah beliau.



Ada beberapa amal yang boleh dikerjakan oleh nabi tetapi haram buat umatnya. Di sisi lain ada amal yang wajib buat nabi tapibuat umatnya hanya menjadi sunnah. Lalu ada juga yang haram dikerjakan oleh nabi tetapi justru boleh bagi umatnya.



Marilah kita telaah lebih lanjut masalah ini dengan contoh-contoh langsung agar lebih jelas.



I. Boleh Buat Nabi Haram Bagi Umatnya



Ada beberapa perbuatan hanya boleh dikerjakan oleh Rasulullah SAW, sebagai sebuah pengecualian. Namun buat kita sebagai umatnya justru haram hukumnya bila dikerjakan. Contohnya antara lain:



1. Berpuasa Wishal



Puasa wishal adalah puasa yang tidak berbuka saat Maghrib, hingga puasa itu bersambung terus sampai esok harinya. Nabi Muhammad SAW berpuasa wishal dan hukumnya boleh buat beliau, sementara umatnya justru haram bila melakukannya.



2. Boleh Beristri Lebih Dari 4 WAnita



Contoh lainnya adalah masalah kebolehan poligami lebih dari 4 isteri dalam waktu yang bersamaan. Kebolehan ini hanya berlaku buat Rasulullah SAW seorang, sedangkan umatnya justru diharamkan bila melakukannya.



II. Yang Wajib bagi Nabi Sunnah bagi Ummatnya



Sedangkan dari sisi kewajiban, ada beberapa amal yang hukumnya wajib dikerjakan oleh Rasulullah SAW, namun hukumnya hanya sunnah bagi umatnya.



1. Shalat Dhuha'



Shalat dhuha' yang hukumnya sunnah bagi kita, namun buat nabi hukumnya wajib.



2. Qiyamullail



Demikian juga dengan shalat malam (qiyamullaih) dan dua rakaat fajar. Hukumnya sunnah buat kita tapi wajib bagi Rasulullah SAW.



3. Bersiwak



Selain itu juga ada kewajiban bagi beliau untuk bersiwak, padahal buat umatnya hukumnya hanya sunnah saja.



4. Bermusyawarah



Hukumnya wajib bagi nabi SAW namun sunnah buat umatnya



5. Menyembelih kurban (udhhiyah)



Hukumnya wajib bagi nabi SAW namun sunnah buat umatnya.



6. Mushabarah



Mushabarah boleh dipahai sebagai bertahan dan sabar ketika menghadapi lawan,



7. Mencegah kemungkaran dalam setiap keadaan



Dan tentunya masih banyak lagi yang tidak disebutkan di sini.



III. Yang Haram Buat Nabi tapi Boleh buat Ummatnya



Sekarang kita bahas apa saja perbuatan yang hukumnya haram buat nabi, sedangkan buat umatnya malah dibolehkan. Di antaranya adalah:



1. Menerima Harta Zakat



Semiskin apapun seorang nabi, namun beliau diharamka menerima harta zakat. Demikian juga hal yang sama berlaku buat keluarga beliau (ahlul bait).



2. Makan Makanan Yang Berbau



Segala jenis makanan yang berbau kurang sedang hukumnya haram buat beliau, seperti bawang dan sejenisnya. Hal itu karena menyebabkan tidak mau datangnya malakat kepadanya untuk membawa wahyu.



Sedangkan buat umatnya, hukumnya halal, setidaknya hukumnya makruh. Maka jengkol, petai dan makanan sejenisnya, masih halal dan tidak berdosa bila dimakan oleh umat Muhammad SAW.



3. Haram Menikahi Wanita Ahlulkitab



Karena isteri nabi berarti umahat muslim, ibunda orang-orang muslim. Kalau isteri nabi beragam nasrani atau yahudi, maka bagaimana mungkin bisa terjadi.



Sedangkan buat umatnya dihalalkan menikahi wanita ahli kitab, sebagaimana telah dihalalkan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3.



4. Menikahi Wanita Yang Tidak Hijrah ke Madinah



5. Melepas Pakaian Perang bila Telah Dikenakan hingga selesai Perang



Semua contoh di atas merupakan hasil istimbath hukum para ulama dengan cara memeriksa semua dalil baik yang ada di dalam Al-Quran maupun yang ada di dalam sunnah nabi SAW.



Kajian tentang ini tentu menarik untuk disimak, agar kita bisa lebih paham dan lebih mengerti syariah Islam, serta tahu bagaimana cara kita menjadi umat Muhammad SAW. Ternyata kalau kita dalami, ada banyak masalah yang perlu kita ketahui terkait dengan hubungan kita dengan beliau SAW sebagai panutan dan suri tauladan kita.



Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,



Ahmad Sarwat, Lc



Kirim Pertanyaan : tanya@rumahfiqih.com



Sumber : https://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1185248684 (Wed 25 July 2007 02:49)



kajian sunnah tarakan
©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Perbuatan Nabi yang Tidak Harus Diikuti - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®