Apakah Imam Al-Asy'ari Rujuk dari akidah Asy'ariyyah melalui kitab Al-Ibanah?

Apakah Imam Al-Asy'ari Rujuk dari akidah Asy'ariyyah melalui kitab Al-Ibanah?

Apakah Imam Al-Asy'ari Rujuk dari akidah Asy'ariyyah melalui kitab Al-Ibanah?

Saya katakan: Jawaban pertanyaan ini harus mencakup dua masalah, bukan satu masalah:

Pertama: Apakah al-Asy'ari memiliki buku yang berjudul "Al-Ibanah 'an Ushul al-Din" atau tidak?

Jawabannya adalah bahwa sebagian orang meragukan penisbatan kitab Al-Ibanah kepada Imam Abu Hasan Al-Asy'ari, dan itu tidak akurat. Para Muhaqqiq telah menetapkan penisbatan kitab tersebut kepada beliau, seperti yang telah disebutkan oleh banyak ulama dan sejarawan seperti Ibn Taymiyyah, Al-Shaffadi, Al-Suyuthi, Ibn Hajar, Al-Maqrizi, Ibn Al-'Imad, Al-Zabidi, dan lainnya.

Maka di sini ditegaskan bahwa Imam Asy'ari memiliki sebuah kitab yang berjudul "Al-Ibanah", dan para ulama telah menyebutkannya dalam kitab-kitab dan Tarajim mereka.

Kedua: Apakah ada penyelewengan di dalam kitab al-Ibanah atau tidak?

Saya katakan: Masuknya pemalsuan ke dalam kitab al-Ibanah sudah pasti, tidak ada orang yang bijaksana dan adil yang dapat menolaknya, dan bukti-bukti untuk itu sangat banyak:

1 - Semua naskah tulisan tangan (Manuskrip) dari kitab Al-Ibanah di Mesir, Baghdad, Beirut, Turki, dan India, semuanya ditemukan setelah seribu tahun hijriah, dan diketahui bahwa Imam Al-Asy'ari meninggal pada tahun 324 H, yaitu: antara Wafat Imam Al-Asy'ari dan naskah tulisan tangan (manuskrip) Al-Ibanah yang kita miliki lebih dari tujuh abad, dan ini saja sudah membuat hati tidak tenang terhadap buku ini dan bertanya: di mana selama ini naskah kitab al-Ibanah Imam Al-Asy'ari atau teks murid-muridnya atau bahkan orang-orang setelah Imam Al-Asy'ari dua atau tiga atau empat abad?!

2 - Siapapun yang membandingkan antara edisi-edisi cetak satu dengan lainnya, akan melihat perbedaannya seperti dalam tahqiq Dr. Fauqiyah, tahqiq Basyir Muhammad 'Ayun, tahqiq Al-Fawzan, dengan edisi cetakan Universitas Islam, dengan tahqiq Hamad Al-Anshari, kemudian membandingkannya satu sama lain akan menemukan banyak manipulasi kata-kata, terutama dalam masalah sifat-sifat Allah.

3 - Dalam kitab Al-Wafi bil-Wafayat karya Imam Al-Shaffadi disebutkan bahwa sebagian orang menisbatkan kepada Imam Al-Juwayni bahwa dia berkata: 

[إن الله لا يعلم الجزئيات]

"Sesungguhnya Allah tidak mengetahui hal-hal yang terperinci." 

Maka Al-Shaffadi berkata:

[أنا أحاشي إمام الحَرَمَيْنِ عَنِ القَوْلِ بِهَذِهِ الْمَسْأَلَة وَالَّذِي أَظُنُّهُ أَنَّهَا دست في كلامه ووضعها الحسدة له على لسانه كما وضع كتاب الإِبَانَة على لسان الشيخ أبي الحسن الْأَشْعَرِي]

الوافي بالوفيات للصلاح الصفدي (۱۹/۱۱۷)، الناشر: دار إحياء التراث، بيروت، عام النشر : ١٤٢٠هـ - ٢٠٠٠م.

"Aku menafikan Imam Al-Haramain dari pernyataan ini dan yang aku percaya adalah bahwa ini disisipkan dalam ucapannya dan dipalsukan oleh para penentangnya pada perkataannya seperti kitab Al-Ibanah yang dilpalsukan atas perkataan Syaikh Abu Hasan Al-Asy'ari."

Ini adalah teks yang jelas dari Imam Al-Shaffadi yang menunjukkan manipulasi dalam kitab Al-Ibanah seperti halnya kitab-kitab lainnya.

4 - Para Ulama senantiasa menyebutkan bahwa Imam Al-Asy'ari meninggalkan paham Mu'tazilah dan mengambil posisi membela para salaf serta mempertahankan sunnah melawan para ahli bid'ah dari kelompok yang menyimpang. Dalam hal ini, Imam Ibn Furak yang wafat pada tahun 406 H berkata: 

[انتقل الشيخ أَبُو الْحَسَنِ عَلي بن إسماعيل الْأَشْعَرِي من مَذَاهِب المُعْتَزِلَة إِلى نصرة مذاهب أهل السنة والجماعة بالحجج العقلية وصنف في ذلك الكتب]

تبيين كذب المفتري (ص ۱۲۷).

"Syaikh Abu Hasan Ali bin Ismail Al-Asy'ari, semoga Allah meridhainya, berpindah dari Faham Mu'tazilah ke membela faham Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan argumen-argumen rasional dan menulis buku-buku tentang hal itu."

Jadi kami tidak tahu dari mana para pendusta itu mengada-ada bahwa Imam al-Asy'ari bertaubat dari akidah Asy'ariyah! 

5 - Para pengikut mazhab telah menyampaikan kepada kita ucapan-ucapan Imam al-Asy'ari dan apa yang telah disepakati olehnya dan para pengikutnya. Tidak diragukan lagi bahwa para pengikut mazhab lebih mengetahui, seperti halnya pemilik rumah lebih mengetahui apa yang ada di dalamnya.

Kesimpulan:

Tidak sah untuk berargumen dengan Kitab al-Ibanah setelah dijelaskan bahwa ada manipulasi oleh orang-orang berdosa terhadap kitab tersebut.

Wallahu a’lam 

Sumber FB : Ahlussunnah Wal Jama'ah Riau: Aqidah Asy'ariyyah wal Maturidiyyah

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Apakah Imam Al-Asy'ari Rujuk dari akidah Asy'ariyyah melalui kitab Al-Ibanah? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®