Bila Anda Beragama Hanya Karena Doktrin
Agama islam menurut Ahlussunnah Wal Jama'ah (Asy'ariyah-Maturidiyah) bukanlah sebuah doktrin tapi sebuah kebenaran rasional yang berdasarkan bukti-bukti empiris yang dapat diuji. Muslim seharusnya tidak hanya asal percaya kepada al-Qur'an dan hadis tanpa tahu kenapa harus mempercayai keduanya dan apa saja bukti kebenaran keduanya. Ilmu kalam adalah salah satu ilmu yang disusun sebagai pembuktian rasional tersebut.
Namun, bila anda menolak konsep agama rasional tersebut dan memilih beragama dengan semata taklid buta pada dogma dan doktrin yang anda terima, maka ada konsekuensi serius yang pasti anda alami, yaitu:
1. Anda tidak tahu apa-apa dan tidak mungkin yakin 100% bahwa agama anda benar. Anda tidak tahu mengapa harus percaya al-Qur'an dan anda juga tidak tahu mengapa harus percaya pada Nabi Muhammad, pokoknya asal percaya saja. Ini bukan iman, bukan pula keyakinan, tapi sekedar fanatisme buta.
2. Anda tidak mungkin mengklaim agama anda adalah satu-satunya agama yang benar sebab orang yang memeluk agama berbeda dari anda juga sama fanatiknya dengan anda dan membangun kepercayaannya semata karena fanatisme tersebut.
3. Anda tidak mungkin membenarkan dan meyakini klaim yang ada dalam al-Qur'an 100% sebab anda hanya mengikuti dogma yang anda terima.
- Ketika al-Qur'an mengatakan bahwa Tuhan semesta alam hanya satu saja, yaitu Allah, maka anda tidak mungkin membuktikannya pada orang lain sebab keyakinan tersebut hanya anda tempatkan sebagai dogma. Bila anda bertemu dengan orang yang meyakini bahwa Tuhan ada 1000 berdasarkan dogma yang ia terima, maka anda tidak mungkin menyanggahnya.
- Ketika al-Qur'an mengatakan bahwa Muhammad bin Abdullah adalah seorang Rasulullah, anda tidak dapat membuktikannya pada orang lain sebab itu hanya sekedar dogma anda sendiri. Ketika bertemu dengan orang yang mengaku nabi atau mengaku bahwa nabi yang ia ikuti bukanlah Nabi Muhammad tapi nabi lainnya, maka anda tidak mungkin menyanggahnya sebab dia hanya mengikuti dogma yang ia percayai, sama dengan anda.
Dan seterusnya, hampir seluruh isi al-Qur'an dan apalagi hadis tidak mungkin anda yakini 100% sebab itu hanya anda tempatkan sebagai dogma yang harus ditelan bulat-bulat. Ketika orang lain mempercayai dogma yang berbeda, maka mustahil anda menyalahkannya. Sesama fanatik seharusnya damai sebab satu level. Sebab itu, dalam tulisan sebelumnya saya menyebut level beragama dogmatis ini sebagai level Abu Jahal.
Bila masih belum yakin terhadap yang saya tulis ini, maka silakan tanggapi wanita bernama Ruqhayya yang mengaku mendapat pesan langsung dari Allah yang videonya beredar beberapa hari terakhir. Anda yang menganggap agama sekedar dogma mustahil untuk menyalahkannya atau pengikutnya sebab si Ruqhayya ini sedang membuat dogma dan pengikutnya sekedar mengikuti dogma juga, sama dengan anda. Kalau pun anda berteriak sesat padanya berdasarkan dogma anda, maka dia juga berhak berteriak sesat pada anda berdasarkan dogmanya. Tidak ada satupun alasan untuk membenarkan dogma anda dan menyalahkan dogma si Ruqhayya ini sebab keduanya sama-sama dogma.
Tapi kalau kita menggunakan standar Ahlussunnah wal Jamaah yang menempatkan agama bukan sebagai dogma, maka si Ruqhayya ini mudah untuk dianggap sesat dengan parameter rasional yang bisa diuji. Bukti-bukti rasional untuk membenarkan wanita ini sama sekali tidak terpenuhi, justru bukti-bukti rasional tersebut akan sampai pada kesimpulan bahwa dia sesat. Jadi, silakan renungkan level beragama anda selama ini.
baca juga : Iman Anda Level Apa? dan Harus Tahu Tentang Akidah, Jangan Cuma Ikut-ikutan
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad