Fatwa Ulama Terhadap Ibnu Arabi Bagian II

Fatwa Ulama Terhadap Ibnu Arabi Bagian II

๐—™๐—”๐—ง๐—ช๐—” ๐—จ๐—Ÿ๐—”๐— ๐—” ๐—ง๐—˜๐—ฅ๐—›๐—”๐——๐—”๐—ฃ ๐—œ๐—•๐—ก๐—จ ๐—”๐—ฅ๐—”๐—•๐—œ ๐—•๐—ฎ๐—ด๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐—œ

Oleh Ustadz  : Ahmad Syahrin Thoriq

Tulisan ini adalah sambungan bahasan dari bab sebelumnya, yakni kami tambahkan dari fatwa beberapa ulama kontemporer dan juga karya-karya tulis para ulama yang menyebutkan tentang kesesatan Ibnu Arabi termasuk kaitannya dengan Nur Muhammad versi ajarannya.

Al Fatawa al Islamiyyah min Dar al Ifta' al Misriyyah :

ูุฅู† ุนู‚ูŠุฏุฉ ู†ูˆุฑ ู…ุญู…ุฏ ุนู†ุฏ ุงุจู† ุนุฑุจูŠ ู…ู† ุงู„ุนู‚ุงุฆุฏ ุงู„ุจุงุทู„ุฉ ุงู„ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ุชูˆุญูŠุฏ ุงู„ุฎุงู„ุต ุงู„ุฐูŠ ุฌุงุก ุจู‡ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…، ุฅุฐ ุฃู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุนู‚ูŠุฏุฉ ุชุคุฏูŠ ุฅู„ู‰ ุญู„ูˆู„ูŠุฉ ูˆุงุชุญุงุฏ، ูˆู‡ูŠ ู…ู† ุงู„ุฃุจุงุทูŠู„ ุงู„ุชูŠ ุญุฐุฑ ู…ู†ู‡ุง ุนู„ู…ุงุก ุฃู‡ู„ ุงู„ุณู†ุฉ ูˆุงู„ุฌู…ุงุนุฉ

“Sesungguhnya aqidah Nur Muhammad menurut versi Ibnu Arabi termasuk dari aqidah bathil yang menyelisihi tauhid murni yang dibawa oleh Nabi shalallahu’alaihi wassalam. Yang mana aqidah ini mengarah kepada ajaran Wahdatul Wujud. Dan ini termasuk sebatil-batilnya ajaran yang telah diingatkan oleh para ulama untuk diwaspadai.”[1]

Al imam Syakhawi rahimahullah (W 930 H) :

ู‚ุฏ ุฃู…ุฑ ุงู„ุณู„ุทุงู† ููŠ ู‚ุงู‡ุฑุฉ ู…ุตุฑ ุจุฅุญุฑุงู‚ ูƒุชุจ ุงุจู† ุนุฑุจูŠ ูˆุฃุนู…ุงู„ู‡، ูˆุฐู„ูƒ ู„ุฃู† ุชุนุงู„ูŠู…ู‡ ูƒุงู†ุช ุชุชู†ุงู‚ุถ ู…ุน ุงู„ุนู‚ูŠุฏุฉ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุฉ ุงู„ุณู„ูŠู…ุฉ

“Sultan telah memerintahkan untuk dibakar kitab-kitab Ibnu Arabi di Kairo Mesir dan semua karyanya. Hal ini karena pengajarannya bertentangan dengan aqidah Islam yang murni.”[2]

Al imam Burhanuddin al Biqa’i rahimahullah (885 H) menulis secara khusus dalam kitabnya yang berjudul :

ุชู†ุจูŠู‡ ุงู„ุบุจูŠ ุนู„ู‰ ุชูƒููŠุฑ ุงุจู† ุนุฑุจูŠ

“Peringatan untuk orang awam atas pengkafiran Ibnu Arabi.”[3]

Syaikh Muhammad Abduh rahimahullah (1323 H) :

ุงุจู† ุนุฑุจูŠ ุจู…ุง ููŠ ุฐู„ูƒ ู…ูู‡ูˆู… ู†ูˆุฑ ู…ุญู…ุฏ، ุญูŠุซ ุงุนุชุจุฑู‡ุง ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ุนู‚ูŠุฏุฉ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุฉ ุงู„ุฃุณุงุณูŠุฉ، ู„ุฃู†ู‡ุง ุชุชุถู…ู† ู…ูุงู‡ูŠู… ู‚ุฏ ุชุคุฏูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ุดุฑูƒ

“Ibnu Arabi dengan pemahaman Nur Muhammad nya, yang mana itu nampak telah menyelisihi aqidah Islam yang sifatnya asas. Dan pemahaman itu mengandung hal yang bisa menjurus kepada kesyirikan.”[4]

Syaikh Ali Thantawi rahimahullah (1422 H) :

ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃู‚ูˆุงู„ ุงู„ุชูŠ ู„ุง ุดูƒّ ุฃู†ู‡ุง ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ุฅุณู„ุงู… ูˆุฃู† ู…ุนุชู‚ุฏู‡ุง ‌ูƒุงูุฑ... ูˆู‡ุฐุง ูŠُุดุจِู‡ ู…ุง ุงุฏّุนู‰ ู‚ูˆู… ู…ู† ุฃู† ู…ุง ุฌุงุก ููŠ ‌ูƒุชุจ ‌ุงุจู† ‌ุนุฑุจูŠ

“Ucapan-ucapan ini tidak diragukan lagi ia telah menyelisihi ajaran Islam dan yang meyakininya adalah kafir.... Dan ini serupa dengan apa yang diklaim sebagian orang tentang apa yang ada di kitab-kitab Ibnu Arabi...”[5]

Syaikh Muhammad al Ghazali (1416 H) :

ู„ู… ุฃู‚ุฑุฃ ููŠ ุญูŠุงุชูŠ ุฃู‚ุจุญ ู…ู† ู‡ุฐุง ุงู„ุณุฎู، ูˆู„ุง ุฑูŠุจ ุฃู† ุงู„ูƒู„ุงู… ุชุณูˆูŠุบ ู…ู…ุฌูˆุฌ ู„ููƒุฑุฉ ุงู„ุซุงู„ูˆุซ ุงู„ู…ุณูŠุญูŠ، ูˆุงุจู† ุนุฑุจูŠ ู…ุน ุนุตุงุจุงุช ุงู„ุจุงุทู†ูŠุฉ ูˆุงู„ุญุดุงุดูŠู† ุงู„ุฐูŠู† ุจุฐุฑุชู‡ู… ุฃูˆุฑูˆุจุง ููŠ ุฏุงุฑ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุฃูŠุงู… ุงู„ุญุฑูˆุจ ุงู„ุตู„ูŠุจูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰

“Aku tidak pernah membaca dalam sepanjang hidupku yang melebihi dari kekonyolan mereka ini. Tidak ada keraguan bahwa perkataan tersebut merupakan pembenaran atas ajaran trinitas agama Nasrani. Dan Ibnu Arabi bersama kelompok batiniyah ini...”[6]

Syaikh Yusuf al Qaradhawi (1444 H) :

ุงุจู† ุนุฑุจูŠ، ููŠ ูู„ุณูุชู‡، ูŠุชุจู†ู‰ ู…ูุงู‡ูŠู… ู‚ุฏ ุชุชู†ุงู‚ุถ ู…ุน ุงู„ุนู‚ูŠุฏุฉ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุฉ ุงู„ุตุงููŠุฉ، ู…ุซู„ ูˆุญุฏุฉ ุงู„ูˆุฌูˆุฏ، ูˆู‡ูˆ ู…ุง ูŠุนุชุจุฑู‡ ุงู„ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุนู„ู…ุงุก ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุฎุงุฑุฌุงً ุนู† ุงู„ู…ุนุชู‚ุฏ ุงู„ุตุญูŠุญ

"Ibnu Arabi, dalam filsafatnya, mengadopsi konsep-konsep yang ada kalanya bertentangan dengan akidah Islam yang murni, seperti wahdatul wujud, yang dianggap oleh banyak ulama Islam menyimpang dari aqidah yang benar."[7]

๐—ž๐—ถ๐˜๐—ฎ๐—ฏ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฑ๐—ถ๐˜๐˜‚๐—น๐—ถ๐˜€ ๐—ผ๐—น๐—ฒ๐—ต ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—บ๐—ฎ

Berikut adalah karya yang ditulis oleh para ulama untuk membongkar kesesatan pemikiran Ibnu Arabi. Sebagiannya memang tidak mengkhususkan untuk Ibnu Arabi saja, tapi paling tidak porsi terbesarnya mengkaji pemikiran dan penghakiman atas posisinya.

1. At Tanbih al Kabir (peringatan besar) karya al imam Ibnu Jauzi.

2. Tanbih al Ghabi ‘ala Takfir Ibnu Arabi (Peringatan untuk orang awam atas pengkafiran Ibnu Arabi) dan Masra’ at Tashawuf (Kejatuhan Tasawuf) karya al imam Burhanuddin al Biqa’i.

3. Ibnu Arabi wa Mauqifu ulama muslimin minhu (Ibnu Arabi dan sikap ulama kaum muslimin terhadapnya) karya Dr. Daghsy bin Syabib.

4. Al Maslak al Muqarrar (Metode yang diterapkan), karya Syaikh Muhammad Mukhar as Sinqithi.

5. Tarikh At Tashawuf al Islami (Sejarah Tasawuf Islam) karya Dr. Muhammad Abdul Ghafar.

Dan masih banyak yang lainnya.

๐—ฆ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ฝ ๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—บ๐—ฎ ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ ๐—œ๐—ฏ๐—ป๐˜‚ ๐—”๐—ฟ๐—ฎ๐—ฏ๐—ถ

Secara umum mayoritas ulama kontra terhadap Ibnu Arabi dan pemikirannya khususnya masalah Wahdatul Wujud dan konsep ajaran sufinya yang dianggap melampaui batas. Meski demikian sikap mereka tidak seragam, antara yang menghukumi “hanya” sebagai orang sesat, dengan yang sampai mengkafirkannya. Di antara ulama yang mengkafirkan Ibnu Arabi adalah al imam Izz Abdussalam, al Iraqi, Ibnu Jauzi, Ibnu hayan, al Fasi dan lainnya.

Sebaliknya pihak yang nampak membela Ibnu Arabi juga terbagi menjadi dua kubu, kubu pertama adalah yang membelanya dari pengkafirannya tanpa mengingkari sebagian kesesatannya, seperti imam Suyuthi dan Atha’ilah as Sakandari. Sedangkan sebagian kelompok lainnya membelanya secara menyeluruh atas pemikirannya dari tuduhan sesat.

Insyaallah kita lanjutkan di tulisan berikutnya jawaban dari kubu yang membela Ibnu Arabi baik dari yang membela dari tuduhan kesesatan atau yang membela dari pengkafiran...

๐Ÿ“šWallahu a'lam 

_______

[1] Al Fatawa al Islamiyyah min Dar al Ifta' al Misriyyah (5/147)

[2] Al Daw' al Lami' li Ahl al Qarn al Tasi

[3] Lihat juga karya beliau yang lainnya seperti Mashru’ at tashawuf.

[4] Risalah Muhammad Abduh hal. 50

[5] Dzikrayat (7/40)

[6] Turatsuna al Fikri fi Mizan Syara’ wal Aql hal. 60

[7] Shahwatul Islamiyah hal. 215

Baca juga kajian tentang Ibnu Arabi berikut :

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Fatwa Ulama Terhadap Ibnu Arabi Bagian II - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®