Prinsip Tanzih Dalam Ahlussunnah wal Jamaah

Prinsip Tanzih Dalam Ahlussunnah wal Jamaah

Prinsip Tanzih dalam Ahlussunnah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyyah)

Ahli kalam Aswaja di masa lalu memakai istilah jauhar, jisim, dan aradh untuk mengklasifikasi isi semesta yang semuanya adalah makhluk. Mereka berkesimpulah bahwa Allah pasti bukan ketiganya.

Sekarang, istilah populer bagi klasifikasi semesta adalah ruang, waktu, materi dan energi. Jadi, kesimpulan Aswaja sesuai prinsip di atas adalah Allah bukan ruang, bukan waktu, bukan materi dan bukan energi. Prinsipnya sederhana, pokoknya seluruh klasifikasi semesta dinafikan dari Allah. Itulah yang disebut prinsip tanzih ala Aswaja. 

Adapun Ahlu bid'ah, karena saking bebalnya otak mereka, mereka menolak pembahasan tanzih ini dan menyebutnya bid'ah. Percuma mereka menghafal ribuan hadis kalau otaknya bebal tak mampu untuk memproses data sederhana. Di masa lalu mereka malu-malu mengatakan Allah adalah jisim tapi beda dengan jisim makhluk, di masa sekarang mereka malu-malu meyakini Allah adalah materi tapi beda dengan materi makhluk. Padahal meski mengatakan Allah berbeda, tetap saja dengan itu Allah mereka masukkan pada kategori semesta/makhluk. Sesederhana ini pun mereka tidak paham saking bebalnya. 

Tapi seandainya di antara mereka ada yang tegas menyatakan bahwa Allah bukan ruang, bukan waktu, bukan materi dan bukan energi, maka itu artinya mereka sudah bertaubat dari bid'ah dan kembali ke prinsip tanzih Ahlussunnah wal Jamaah sebagaimana diajarkan oleh Asy'ariyah-Maturidiyyah. Pada akhirnya, semua yang waras akan menjadi Asy'ariyah-Maturidiyyah.

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Prinsip Tanzih Dalam Ahlussunnah wal Jamaah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®