Ajaran Wahhabi
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Jika diperhatikan kajian para ustadz wahhabi ujung - ujungnya tak lepas dari tujuh hal ini :
1. Membid'ahkan amalan umat islam, dalam perkara khilafiyah, dengan dalih tidak pernah dilakukan nabi, dan jika ada dalilnya maka dikatakan dhaif.
Padahal semua amalan ahlus sunnah wal jamaah berdasarkan dalil, jika tidak ditemukan dalam dalil khusus, maka akan dijumpai dalam dalil umum, dan selama ada sandarannya dalam Al Quran dan hadits maka boleh diamalkan, plus diakui mayoritas ulama.
2. Mengingkari penggunaan hadits dhaif, dengan dalih ulama sepakat tidak boleh menggunakan hadits dhaif.
Padahal ulama hadits sepakat boleh menggunakan hadits dhaif dalam fadhilah amal dan akhlak, dan yang disepakati tidak boleh yaitu dalam menetapkan status hukum, menentukan halal haram dan dalam urusan akidah.
3. Merendahkan orang tua nabi dan keturunan nabi, berkaitan dengan orang tua nabi mereka mengatakan bahwa orang tua nabi masuk neraka, sedangkan keturunan nabi telah terputus dan diragukan ketersambungannya kepada nabi.
4. Mengkafirkan umat islam yang berbeda dengan mereka dalam hal khilafiyah. Sebagai contoh yang sedang viral, mereka mengatakan mendengarkan musik kafir.
Sedangkan pelaku dosa besar saja, Allah tetap menyebutnya sebagai muslim, seperti pelaku zina, membunuh dll, bagaimana mereka berani mengkafirkan, yang mana Allah tidak menyatakan secara tegas dalam Al Quran akan status hukumnya.
5. Mensifati Allah dengan jisim dan bertempat. Dalam salah satu ceramah ustadz wahhabi, ada yang berani mengatakan Allah mempunyai kaki, dan kaki Allah itu gede banget.
Ulama aswaja tidak ada yang berani mengatakan Allah memiliki sifat jisim dan bertempat, kalau pun di dalam Al Quran ada penyebutan jisim, itu tidak lain tidak bukan untuk memberi kemudahan dalam memahami ayat, sedangkan hakikatnya tidak demikian, karena Allah telah tegaskan dalam surat al ikhlas.
Kaidah yang dipakai aswaja, Jika bertemu ayat mutasyabihat dengan ayat muhkamat, maka didahulukan ayat muhkamat, agar Allah bersih dari pada sifat makhluk.
6. Mengajarkan Ajaran salaf versi ulama wahhabi, yang diajarkan oleh ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Bin Baz, Usaimin, Shalih Fauzan dll, bukan yang diajarkan ulama Aswaja yang hidup di tiga abad pertama.
7. Mengajak langsung ke Al Quran dan Sunnah ala ulama wahhabi, tanpa melalui pemahaman ulama salaf asli.
Terakhir, jika tujuh ajaran pokok diatas tidak diakui dan diikuti maka akan dimasukkan ke dalam kelompok musuh tauhid, ahli bidah, penyembah kubur, syiah, liberal dan ahli neraka.
Maka jangan heran, antara satu varian salafi dengan yang lain sama dalam berpendapat dan bersikap, karena kurikulumnya sama, didasari tujuh ajaran pokok diatas.
Bagi yang tak percaya silahkan, dengar kajian mereka, jika cocok silahkan ikuti, hidup ini pilihan. Sedangkan kami lebih yakin dengan pemahaman Imam Syafii, ulama yang selevel Imam Syafii dan murid - murid Imam Syafii, Karena mengikuti dibawah level Imam Syafii, sama dengan kaji menurun.
Dalu - dalu, Selasa 4 Juni 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa