Saya sampai sekarang masih penasaran dengan sesuatu yang disebut sebagai “manhaj salaf” (jalan orang-orang terdahulu) yang menjadi slogan kalangan yang menyebut diri mereka Salafi. Bagaimana sebenarnya detail manhaj tersebut? Kenapa slogan mereka sama tapi pendapat mereka kadang berbeda-beda? Apakah memang begitu atau bagaimana?
Saya penasaran. Sebab, jangankan menentukan manhaj salaf yang masih luas cakupannya, menentukan manhaj seorang tokoh Salaf tertentu secara spesifik saja para ulama masih sering berbeda pendapat. Misalnya bagaimana manhaj Imam Syafi’i dalam kritik hadis? Bagaimana manhaj Imam Malik dalam menyikapi amal penduduk Madinah? Dan sebagainya.
Pertanyaannya begini, siapakah Salaf yang dimaksud dalam istilah “manhaj salaf”? Kalau ada nama-nama mereka, siapa saja dan berapa orang totalnya? Ini penting supaya jelas terlebih dahulu siapa Salaf yang dimaksud dan berapa orang totalnya?
Kemudian, bagaimana metode yang digunakan untuk memverifikasi manhaj mereka? Tentu saja yang paling pertama adalah validitas riwayat nukilan, harus dipastikan riwayat tersebut valid (sahih) bahwa si tokoh tersebut berkata demikian. Kemudian berikutnya adalah pemahaman yang benar terhadap maksud ucapan tersebut (kalau berupa ucapan), harus sama dengan maksud si pengucap dengan disertai bukti-bukti yang cukup.
Cara tersebut harus diterapkan untuk seluruh tokoh Salaf yang telah disebutkan tadi. Tidak boleh ada generalisasi serampangan dengan mengatasnamakan “manhaj salaf” padahal belum tentu mereka semua sepakat dalam masalah tertentu.
Seharusnya masalah sedetail ini dijelaskan dalam buku, tidak cukup hanya dalam sebuah status Facebook yang singkat. Kalau hanya mengklaim, siapapun bisa melakukannya. Yang sulit adalah membuktikannya.
Cc: Muhammad Izzat Al-Kutawi
Sumber FB Ustadz : Danang Kuncoro Wicaksono