Tradisi Makkah Saat Hari Raya
(era Syekh Nawawi Banten dll)
Reportase Ayyub Shabri Pasha (w. 1890 M)
و من العادات القديمة المرعية أن أهل مكة المكرمة يقسمون أيام عيد الفطر، بحيث يكون الاحتفال به فى أحد الأحياء إذ يعلن أصحاب الشأن أن العيد اليوم فى حى فلان و يستقبل أعيان و عظماء هذا الحى فلان و فلان و فلان زوارهم فى منازلهم. و فى هذا اليوم يتفق الأعيان و العظماء و الأغنياء فيما بينهم و يحددون الشخص الذى سيستقبل الزوار للمعايدة. لذا يسرع سكان الأحياء الأخرى إلى الحى الذى سيحتفل فيه بالعيد.
Diantara tradisi lama yang menarik adalah bahwa penduduk Makkah biasanya membagi hari-hari Idul Fitri, di mana perayaannya diadakan di salah satu "Hayy (baca: kompleks)". Pihak berwenang akan mengumumkan bahwa hari raya hari ini akan diadakan di kompleks tertentu, dan para pemimpin serta tokoh penting kompleks tersebut menerima tamu di rumah mereka. Pada hari tersebut, para tokoh, pemimpin dan orang kaya bersepakat satu sama lain untuk menentukan siapa yang akan menerima tamu kunjungan Idul Fithr ini. Karena itu, penduduk dari "kompleks" lain berbondong-bondong menuju ke "kompleks" yang akan merayakan Idul Fithr tersebut.
كما أن سكان هذا الحى يذهبون فى اليوم التالى إلى بيوت أعيان الحى و أثريائهم و هكذا يسرعون فى أداء مراسم المعايدة المتبعة. إن سكان مكة المكرمة يهتمون بهذه العادة و يرعونها أعظم الرعاية حتى إنه لا يبقى فى مكة أفراد صغارا كانوا أو كبارا إلا لقى بعضهم بعضا و يدعون لهم بالخير.
Sebagaimana pada hari berikutnya, penduduk kompleks tersebut akan pergi ke rumah para tokoh dan orang kaya di kompleks yang lain untuk melakukan kunjungan balik. Penduduk Makkah sangat peduli dan merawat tradisi ini dengan sangat baik, sehingga tidak ada yang ketinggalan di Makkah, baik yang muda maupun yang tua, karena mereka saling bertemu dan mengucapkan doa kebaikan satu sama lain.
و تشمل هذه المعايدة، أصحاب القبور من الموتى، لذا يذهب الرجال ثم النساء فى اليوم الأول من عيد الفطر الشريف للمعايدة و يظلون هناك إلى وقت الزوال فى مقبرة المعلى و سائر المقابر حيث يزورون أقاربهم و يتلون بعض السور القرآنية ثم يعودون إلى منازلهم.
Termasuk dalam tradisi hari raya ini adalah menziarahi makam keluarga. Oleh karena itu, pada hari pertama Idul Fitri, baik pria maupun wanita pergi untuk berziarah ke kuburan dan tetap di sana hingga waktu dzuhur di pemakaman al-Ma'la dan pemakaman lainnya, di mana mereka mengunjungi kerabat mereka dan membaca beberapa surah Al-Quran, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing.
و مما لا شك فيه أن هذا الأمر من السنن السنية الحسنة إلا أنه قد أسئ استغلال هذه العادة إذ أصبح اختلاط الرجال بالنساء فى المقابر حكم عادة و بما أن هذه العادة ستؤدى إلى الاختلاط و الفساد فمن الواجب منع اختلاط الرجال بالنساء هناك. انتهى.
Tidak diragukan lagi bahwa perkara ini salah satu sunnah yang baik, namun penyalahgunaan dari tradisi ini telah menyebabkan campur baur antara pria dan wanita di pemakaman, yang sekarang dianggap sebagai kebiasaan. Karena tradisi ini berpotensi menyebabkan campur baur dan kerusakan, maka menjadi kewajiban untuk mencegah campur baur antara pria dan wanita di sana. Selesai.
Sumber FB Ustadz : Nur Hasim