Wahhabi Dan Aliran Menyimpang
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Seandainya pengikut salafi wahhabi mau sedikit membuka lembaran sejarah aliran mujassimah, musyabbibah, hasyawiyah dan aliran karramiyah maka akan menjumpai kemiripan konsep akidah wahhabi dengan aliran tersebut.
Sejarah akan tetap terulang demikian kata pepatah, dan itu nyata karena sifat dan karakter manusia dari zaman ke zaman sama hanya orang, wilayah dan masanya saja yang berbeda, karena sifat dasar manusia adalah meniru dari yang sebelumnya.
Kebanyakan kita merupakan penerus yang telah dicontohkan dan diberitahukan orang sebelum kita, sedangkan penggagas hanya segelintir orang, dan gagasan tersebut akan dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi setelahnya, baik berupa pemikiran maupun perilaku.
Allah mengutus para nabi tujuan utamanya agar dicontoh, jika hanya diturunkan wahyu kepada manusia tanpa diutus para nabi, maka manusia tidak akan mampu untuk memahami dan mengamalkannya, Allah menurunkan wahyu bersamaan dengan nabi merupakan bentuk kasih sayang Allah, agar umatnya mudah menjalankan syariatnya.
Nabi telah memberikan contoh yang terbaik kepada para sahabatnya, para sahabat telah memberikan contoh terbaik kepada tabi'in, tabi'in telah memberi contoh terbaik kepada tabi'uttabi'in, dan diantara tabiut tabiin ada yang super cerdas, lalu mereka kembangkan agar mudah diajarkan dan diamalkan, dan dibukukan secara sistematis, agar generasi berikutnya tidak menyimpang dalam memahami syariat, sehingga mereka dikenal sebagai penggagas mazhab, semuanya dilakukan melalui proses meniru yang sebelumnya.
Ajaran salafi wahhabi hari ini bukan muncul begitu saja tetapi diawali dari meniru sebelumnya, jalurnya melalui Muhammad bin abdul wahhab yang dikenal sebagai pendiri wahhabi, beliau mengambil pemikiran ibnu Qayyim dan ibnu Taimiyah dan Ibnu Taimiyah terpengaruh oleh aliran mujassimah, musyabbihah, hasyawiyah dan aliran karramiyah.
Sepintas ajaran wahhabi bermuara kepada Ibnu Taimiyah padahal masih ada diatas Ibnu Taimiyah, kalau seandainya disampaikan oleh penerus ajaran wahhabi bahwa pemikiran Ibnu Taimiyah dipengaruhi oleh aliran diatas, maka sebagian salafi wahhabi akan insaf, karena aliran diatas telah dinyatakan oleh mayoritas ulama menyimpang baik yang hidup sezaman maupun setelahnya.
Para pengikut wahhabi sering ditantang untuk menjabarkan ajaran aliran di atas, tetapi sampai hari ini belum ada yang menyampaikannya secara detail, karena jika dibedah secara detail pemikiran aliran di atas, maka akan ditemui kemiripan dengan akidah wahhabi, sehingga mereka tutup tutupi.
Bagi pencari kebenaran bukan pembenaran, cukup beli buku yang membahas tentang aliran mujassimah, musyabbihah, hasyawiyah, karramiyah dan khawarij, lalu lakukan perbandingan dengan ajaran wahhabi terutama dalam hal akidah, maka akan dijumpai kesamaan.
Jika sudah dilakukan perbandingan, tetapi hati tetap keras membela ajaran wahhabi, pertanda akal telah mati karena disebabkan doktrin - doktrin dan klaim selama proses belajar, maka perbanyak berdoa kepada Allah, agar ditunjukkan kepada kebenaran, sambil memperluas bacaan dan memperbanyak guru.
Tanda penuntut ilmu sejati tidak berhenti di satu guru dan satu buku, tetapi tetap mengikuti proses belajar sampai mati, proses belajar itu membaca dan berguru, pindah dari satu buku ke buku yang lain, begitu juga dengan guru, pindah dari satu guru kepada guru yang lain.
Dalu - dalu, Rabu 10 Januari 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa