📌 JALAN TENGAH
Ahlussunah berada di tengah-tengah antara kelompok ekstrim kiri dan kelompok ekstrim kanan.
Disaat kelompok ekstrim kiri menafikan sifat Allah. Sedangkan, kelompok ekstrim kanan justru menetapkan makna dzahir atas sifat Allah.
Ahlussunah tampil di tengah-tengah dengan tidak menafikan sifat Allah. Tapi, juga tidak menggunakan makna dzahir dalam memahami sifat Allah.
Disaat kelompok ekstrim kiri menafikan Yad bagi Allah dengan alasan bahwa mustahil Allah memiliki anggota badan. Jadi, menurut kelompok ekstrim kiri: "Allah tidak memiliki Yad"
Sedangkan kelompok ekstrim kanan justru menetapkan Yad Allah sesuai makna dzahirnya yaitu tangan anggota badan. Jadi, menurut kelompok ekstrim kanan: "Allah memiliki Yad dalam arti tangan anggota badan"
Ahlussunah tampil di tengah-tengah dengan menyatakan bahwa Allah punya Yad. Tapi, Yad Allah adalah sifat dan bukanlah dipahami dengan makna dzahir yaitu tangan anggota badan. Jadi, menurut ahlussunnah: "Allah punya Yad tapi Yad sifat dan bukan anggota badan."
Disaat kelompok ekstrim kiri tidak meyakini bahwa Allah dapat dilihat di surga dengan alasan karena sesuatu yang dapat dilihat dengan mata adalah pasti jisim. Sedangkan Allah bukanlah jisim.
Sedangkan kelompok ekstrim kanan meyakini bahwa Allah adalah jisim dengan alasan karena sesuatu yang dapat dilihat dengan mata adalah pasti jisim. Jika Allah dapat dilihat maka pastinya, Allah adalah jisim.
Ahlussunah tampil di tengah-tengah dengan menyatakan bahwa Allah bukan jisim, namun Allah dapat dilihat di surga. Jadi, meskipun Allah dapat dilihat dengan mata namun bukan berarti Allah adalah jisim.
Disaat kelompok ekstrim kiri menafikan sifat Kalam bagi Allah dengan alasan bahwa mustahil sifat Kalam berada didalam mushaf-mushaf dan mustahil Kalam Allah berupa bahasa makhluk. Jika Kalam Allah berupa tulisan dan bahasa maka sebenarnya itu bukanlah Kalam Allah.
Sedangkan kelompok ekstrim kanan meyakini bahwa Kalam Allah memang berada didalam mushaf-mushaf dan Kalam Allah memang berupa bahasa makhluk.
Ahlussunah tampil di tengah-tengah dengan menyatakan bahwa Allah punya sifat Kalam tapi sifat KalamNya tidak berada didalam mushaf-mushaf dan tidak berupa bahasa Arab. Sesuatu yang ada didalam mushaf-mushaf hanyalah makhluk berupa tulisan yang bertugas sebagai pemberi informasi tentang adanya sifat Kalam Allah. Sifat Kalam Allah hanya ada pada Dzat Allah. Informasi tentang adanya sifat Kalam Allah itu sampai kepada manusia dengan melalui proses wahyu sehingga dari Kalam Allah yang bukan berbahasa Arab menjadi berbahasa Arab. Namun, meski demikian, secara sebutan tetap saja tulisan yang ada didalam mushaf-mushaf dapat disebut sebagai Kalam Allah karena informasi itu memang berasal dari Allah. Meskipun, pada hakikatnya tulisan dan bahasa itu sendiri bukanlah sifat Kalam Allah yang sebenarnya.
Jika ada dua pendapat yang ekstrim, maka pilihlah pendapat yang ada di tengah-tengah untuk mendamaikan dua pendapat yang sama-sama ekstrim.
خير الأمور أوسطها
"Sebaik-baik perkara adalah tengah-tengahnya"
Wallahu a'lam...
Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar