Meneruskan Perjuangan Para Kiai
Ngaji Rabu ini bersama Bunda-bunda Az-Zahra Sidoarjo membahas seputar peristiwa 22 Oktober untuk kita teladani dan kita amalkan hari ini.
Setelah keluar Resolusi Perjuangan dari para kiai maka berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengusir penjajah. Perjuangan seperti ini sama seperti yang dialami oleh Nabi diizinkan berperang karena terus menerus dianiaya:
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ [الحج/39]
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." (Al-Haj: 39).
Saat ini apa bentuk perjuangan kita? Masih tetap ada yaitu:
1. Mencari Ilmu
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ [التوبة/122]
(At-Taubah: 122). “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang AGAMA dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ ».
Hadis: “Orang yang berangkat mencari ilmu berada dalam jalan Allah hingga pulang Kembali” (HR Tirmidzi)
2. Bekerja Mencari Rezeki Halal
عَنْ كَعْبِ بن عُجْرَةَ، قَالَ: مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جِلْدِهِ وَنَشَاطِهِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ: لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ".
Ada sahabat yang semangat kerja, lalu dibully sama yang lain. Nabi bersabda: “Jika ia kerja untuk anaknya, kedua orang tuanya atau dirinya sendiri maka ia jih4d di jalan Allah. Jika kerja untuk pamer dan sombong maka ia di jalan setan” (HR Thabrani)
3. Menyantuni Fakir Miskin
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « السَّاعِى عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ، أَوِ الْقَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ »
Hadis: “Orang yang membantu wanita-wanita tua dan orang miskin seperti orang yang jih4d di jalan Allah, beribadah di malam harinya dan puasa siang harinya” HR Bukhari
4. Banyak Berzikir
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سُئِلَ أَىُّ الْعِبَادِ أَفْضَلُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ « الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمِنَ الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « لَوْ ضَرَبَ بِسَيْفِهِ فِى الْكُفَّارِ وَالْمُشْرِكِينَ حَتَّى يَنْكَسِرَ وَيَخْتَضِبَ دَمًا لَكَانَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا أَفْضَلَ مِنْهُ دَرَجَةً »
Nabi ditanya: “Siapa hamba yang lebih utama di hari kiamat?” Nabi: “Laki-laki dan wanita yang banyak zikir kepada Allah”. Apakah lebih utama dari orang yang Jihad? Nabi: “Masih lebih utama 1 derajat” (HR Tirmidzi)
5. Haji dan Umrah Bagi Wanita
Dari sinilah dalil bahwa jih4d tidak harus mengangkat senjata atau membawa pedang:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ »
Aisyah: “Apakah Wanita ada jih4d?” Nabi: “Ya. Jih4d tanpa perang. Yaitu Haji dan umrah” (HR Ibnu Majah)
• Kreatifnya Bunda-bunda Az Zahra memberi kejutan untuk para santri kecil yang ikut ngaji bersama orangtuanya dengan bingkisan dan bungkusan.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin