Qodho Puasa dan Syawalan
Urutan terbaiknya dari sisi kesempurnaan pahala adalah:
1. Mengqodho puasa Ramadhan dulu, kemudian puasa 6 hari Syawal setelahnya.
2. Berpuasa sunnah Syawal dulu, kemudian di bulan-bulan setelahnya baru menqodho puasa Ramadhan. Ini jika hutang puasanya karena udzur seperti sakit atau safar, jika tanpa udzur maka tidak boleh mengakhirkan qodho puasa.
3. Berpuasa dengan menggabungkan niat qodho Ramadhan dan puasa Syawal.
Untuk pilihan ke-3, ada khilaf dalam madzhab Syafi'i, ringkasnya:
1. Mengqodho puasa di bulan Syawwal akan otomatis mendapatkan pahala puasa sunnah Syawwal walaupun tidak diniatkan. Ini pendapat Imam Ramli dan beberapa ulama Syafi'iah yg lain.
2. Sah menggabungkan puasa qodho dan puasa sunnah Syawwal dengan syarat keduanya harus diniatkan, tidak salah satunya. Ini pendapat Imam Ibnu Hajar.
Kedua imam ini melihat bahwa puasa sunnah Syawal sama seperti sholat sunnah tahiyyat masjid yg bisa digabungkan dengan sholat fardhu atau sholat sunnah yg lain.
(كان المقصود منها مجرد الفعل)
3. Syeikh Allamah Abdullah Bamakhramah berpendapat bahwa jika kedua puasa itu diniatkan berbarengan maka keduanya tidak sah.
Beliau berpandangan bahwa puasa Syawwal itu adalah puasa independen yg membutuhkan niat tersendiri, hal ini seperti ketidakbolehan menggabungkan niat qodho sholat subuh dengan sholat dhuha.
Wallahu a'lam.
Sebagai kehati-hatian dan agar keluar dari khilaf, kita usahakan utk memisah kedua puasa ini.
Untuk ibarat kitab beserta dalilnya bisa merujuk di link kitab yg ada di komentar.
Sumber FB Ustadz : Amru Hamdany