Makkah dan Madinah Dikunjungi Bukan Karena Wahabi!
Jutaan umat Islam ke Makkah setiap tahun karena menunaikan syariat Haji. Sampai kiamat akan terus begitu setiap tahun. Bagaimana pun keadaan orang-orang di Makkah, orang kafir pun penguasanya, pelaksanaan haji akan tetap ke Makkah. Karena begitu aturan syariat.
Dan ke Madinah, umat akan tetap datang, karena ziarah kuburan Nabi dan shalat di Masjid Nabi, hanya bisa di Madinah.
Tidak ada hubungan sama sekali ke Makkah dan Madinah karena keberadaan Wahabi di dua Tanah Haram itu, apalagi menggaransi Wahabi pasti benar, karena mereka yang saat ini diamanahi mengelola dua Tanah Haram.
Semua yang memegang amanah pengelolaan Masjidil Haram, dari masa ke masa, karena penunjukkan oleh kekuatan politik yang sedang berkuasa. Syi'ah Qaramithah sudah dahuluan pernah memegang amanah pengelolaan Masjidil Haram, karena mereka pernah menguasai Makkah. Apakah Syi'ah Qaramithah benar menurut Wahabi? Melihat sejarah itu harus utuh. Jangan melihat sejarah pada bagian yang menguntungkan saja!
Siapapun yang memimpin Makkah dan Madinah, tidak menggaransi mereka benar dalam menjalankan Islam.
Nabi hanya menggaransi kebenaran orang-orang yang ikut ajaran Beliau dan Sahabat, dimanapun berada dan kapanpun masa hidupnya. Bukan menggaransi orang yang hidup di Makkah dan Madinah dan menggaransi ilmu yang dipelajari di Makkah dan Madinah!
Abdullah bin Ubay bin Salul dan kaum munafik Madinah, Abu Lahab beserta kaum musyrik Makkah sudah duluan menetap di Makkah dan Madinah, tapi Kota suci tidak menjadi garansi kebenaran mereka.
Sumber FB Ustadz : Alnofiandri Dinar