Efek Kenikmatan Hidup
وَیَوۡمَ یَحۡشُرُهُمۡ وَمَا یَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَیَقُولُ ءَأَنتُمۡ أَضۡلَلۡتُمۡ عِبَادِی هَـٰۤؤُلَاۤءِ أَمۡ هُمۡ ضَلُّوا۟ ٱلسَّبِیلَ
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan manusia itu bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman kepada yang disembah, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, ATAU MEREKA SENDIRIKAH YANG MEMANG SESAT dari jalan (yang benar)?” [Surat Al-Furqan 17]
قَالُوا۟ سُبۡحَـٰنَكَ مَا كَانَ یَنۢبَغِی لَنَاۤ أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنۡ أَوۡلِیَاۤءَ وَلَـٰكِن مَّتَّعۡتَهُمۡ وَءَابَاۤءَهُمۡ حَتَّىٰ نَسُوا۟ ٱلذِّكۡرَ وَكَانُوا۟ قَوۡمَۢا بُورࣰا
Mereka (yang disembah itu) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi ENGKAU TELAH MEMBERI MEREKA dan nenek moyang mereka KENIKMATAN HIDUP, SEHINGGA MEREKA MELUPAKAN PERINGATAN; dan mereka kaum yang binasa.” [Surat Al-Furqan 18]
Kadang datangnya kesulitan hidup tidak hanya perlu dihadapi dengan sabar tapi juga dengan syukur sebab banyak kenikmatan yang justru menjerumuskan dan membuat lalai.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad