DUA WITIR DALAM SATU MALAM
Nanti adalah malam 27 Ramadhan.
Bagi yang sudah shalat witir berjamaah bersamaan dengan tarawih dan malamnya ingin ikut qiyamullail, maka pendapat Masyhur dalam Madzhab Syafi'i yang dipastikan oleh mayoritas Ulama' dia tidak perlu shalat witir lagi.
Namun ada satu pendapat (wajah) yang disampaikan oleh Imam Haramain dan lainnya dari kalangan ulama' Khurasan yang memperbolehkan shalat witir lagi di akhir shalat qiyamullail. Caranya adalah dengan shalat satu raka'at dulu di awal untuk menggenapkan shalat witir yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian setelah melakukan rangkaian shalat malam dia kemudian menutupnya dengan witir
Referensi : Al-Majmu' karya imam Nawawi
إذَا أَوْتَرَ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ ثُمَّ قَامَ وَتَهَجَّدَ لَمْ يُنْقَضْ الْوِتْرُ عَلَى الصَّحِيحِ الْمَشْهُورِ وَبِهِ قَطَعَ الْجُمْهُورُ بَلْ يَتَهَجَّدُ بِمَا تَيَسَّرَ لَهُ شَفْعًا وَفِيهِ وَجْهٌ حَكَاهُ إمَامُ الْحَرَمَيْنِ وَغَيْرُهُ مِنْ الْخُرَاسَانِيِّينَ أَنَّهُ يُصَلِّي مِنْ أَوَّلِ قِيَامِهِ رَكْعَةً يُشْفِعُهُ ثُمَّ يَتَهَجَّدُ مَا شَاءَ ثُمَّ يُوتِرُ ثَانِيًا وَيُسَمَّى هَذَا نَقْضُ الْوِتْرِ وَالْمَذْهَبُ الْأَوَّلُ لِحَدِيثِ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيِّ قَالَ التِّرْمِذِيُّ حَدِيثٌ حَسَنٌ
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin