ANTARA ULAMA' DAN KELUARGA NABI
Abdul Wahid Al-Faizin
Suatu ketika, Sahabat Zaid bin Tsabit menghadiri shalat jenazah. Setelah selesai melakukan shalat jenazah, baghlah (kendaraan) beliau didekatkan agar bisa dikendarai. Tiba-tiba Sayyid Abdullah bin Abbas datang mengambil pijakan kaki untuk mempersilahkan Zaid bin Tsabit naik kendaraannya.
Sontak Zaid bin Tsabit terkejut dan berkata "Jangan lakukan itu wahai putra paman Rasulullah (sepupu Rasulullah)". Abdullah bin Abbas pun akhirnya menjawab
هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِعُلَمَائِنَا وَكُبَرَائِنَا
"Beginilah kami diperintahkan untuk menghormati para ulama' dan pembesar kami"
Mendengar hal tersebut Zaid bin Tsabit langsung mencium tangan Abdullah bin Abbas. Setelah itu, giliran Abdullah bin Abbas yang terkejut. Ketika melihat Abdullah bin Abbas terkejut, Zaid bin Tsabit kemudian berkata
هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِأَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Beginilah kami diperintahkan untuk menghormati keluarga Nabi kami"
Kisah tersebut salah satunya disebutkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya'. Al-'Iraqi memberikan penilaian terhadap riwayat tersebut dengan berkata
حديث أخذ ابن عباس بركاب زيد بن ثابت وقوله هكذا أمرنا أن نفعل بالعلماء أخرجه الطبراني والحاكم والبيهقي في المدخل إلا أنهم قالوا هكذا نفعل قال الحاكم صحيح الإسناد على شرط مسلم
"Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Hakim, dan Al-Baihaqi dalam kitab Al-Madkhal. Imam Hakim berkata 'Sanadnya shahih sesuai dengan Syarat Imam Muslim'"
Itulah sikap yang dicontohkan oleh para salaf kita untuk saling menghormati antara para ulama' dan keluarga Nabi Muhammad. Namun saat ini banyak sekali upaya untuk membenturkan di antara keduanya.
Bagi kita yang bukan ulama' dan juga bukan keluarga Nabi lebih selamat untuk diam tidak ikut mengomentari apa yang bukan kapasitas kita. Apalagi sampai ikut mencaci pada salah satunya...
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin