KISAH KEAJAIBAN SEDEKAH
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Dalam kitab al Faraj ba'da Syiddah diceritakan tentang kisah seorang ibu yang hidup berdua bersama putra satu-satunya yang menjadi tulang punggung keluarga.
Suatu hari, sang anak pergi bersama rombongan dagang dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan ibunya menantikan hasil anaknya tersebut di rumah.
Berjalan waktu, entah kenapa kafilah dagang yang membawa serta anaknya kali ini tidak kunjung kembali. Sedangkan makanan yang tersedia di rumah kian menipis.
Suatu hari sambil menanti putranya, sang ibu bersiap untuk menyantap makan siangnya.
Dan ketika beliau hendak menyuapkan makanan ke mulutnya, tiba-tiba di depan pintu ada pengemis yang meminta makanan. Diapun tidak jadi melanjutkan suapannya.
Si ibu lalu menyerahkan makanan itu kepada pengemis tersebut. Padahal itu adalah sisa makanan yang ada di rumah.
Maka jadilah sehari itu, sang ibu menahan lapar.
Keesokan harinya, putranya kembali ke rumahnya dengan selamat. Disambut suka cita sang ibu yang sudah sangat cemas menantikannya.
Setelah melepaskan rindu kepada sang ibu, anak itu menceritakan sebuah kisah ajaib yang dialaminya dalam perjalanannya kali ini.
Ia berkata, "Ibu, ketika aku melewati sebuah jalan dan tertinggal dari rombongan, tiba-tiba keluar seekor singa dari semak belukar mendekatiku.
Akupun ketakutan dan memegang erat punggung keledai yang aku naiki.
Singa itu langsung menyerang keledaiku. Dan kuku singa itu telah mengoyak jaket yang aku bawa, baju dan jubahku.
Ketika cakarnya menghantam badanku, aku seperti kehilangan kesadaran. Singa itu mengendusku dan menyeretku ke sebuah belukar, dan telah bersiap untuk mengoyakku.
Tiba-tiba entah dari mana datang sessorang berbadan besar, wajah dan bajunya putih dan langsung memegang singa itu, seraya menghardiknya, "Berdiri dan pergilah wahai singa, satu suapan untuk satu suapan."
Singa itupun lalu berdiri dan lari meninggalkanku.
Lelaki itu lalu pergi. Akupun mencari lelaki itu, dan aku tidak berhasil menemukannya.
Setelah duduk menenangkan diri, dan menyadari tak ada satuoun luka di badanku, akupun bergegas berdiri dan aku berlari hingga aku bisa menyusul rombongan.
Mereka sangat terheran-heran ketika mendengar kejadian yang kualami. Namun aku juga kebingungan sampai saat ini wahai umi, apa makna ‘satu suapan untuk satu suapan ?"
Mendengar cerita anaknya ini, sang ibu memeluk putranya sambil menangis. Karena hal itu memahamkan dia kepada sebuah kejadian, di mana saat hari putranya berhadapan dengan singa itu juga adalah hari saat ia memberikan makanannya kepada pengemis.
Satu suapan untuk satu suapan. Maknanya, putranya yang akan menjadi suapan singa, diganti oleh suapannya kepada pengemis.
Begitulah diantara keajaiban sedekah. Sungguh kisah-kisah ajaib seperti ini tidaklah asing bagi mereka yang senantiasa menjaga sedekahnya....
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq