Kesabaran Dalam Menuntut Ilmu
Satu perkara yang banyak tidak dimiliki oleh para penuntut ilmu pada masa sekarang adalah "Kesabaran" yang mana ketika mereka melihat sebuah ilmu itu susah banyak dari mereka yang langsung "Mundur Alon-Alon" karena merasa bahwa diri mereka tidak mampu untuk memahami ilmu tersebut padahal kurang paham atau kesulitan ketika pertama kali bersentuhan dengan ilmu baru adalah sesuatu yang normal & akan menjadi mudah serta terbiasa seiring dengan waktu.
Diantara contoh ketidak sabaran dalam menuntut ilmu adalah ketika seseorang sudah menghatamkan sebuah kitab maka dia tidak mau mengulanginya lagi dengan dalil " saya sudah Khatam" padahal banyak orang khatam kitab tapi masih belum paham kitab secara sempurna karena kepahaman itu sendiri Maqulun A'la Tasyakuk " berlevel-level" begitupula tidak ada talazum antara Khatam & paham.
Makna inilah yang dipahami oleh banyak ulama sampai sebagian dari pada ulama digelari sebagai "Minhaji" karena terlalu sering menghatamkan Minhaj Tholibin karangan Imam Nawawi, begitu pula guru saya Syekh Muhammad bin Ali al-Khotib Mufti Tarem dulu ketika beliau belajar beliau tidak naik dari kitab Safinatun Najah kecuali sudah menghatamkannya sebanyak 10x!!!.
Maka semua Masail kitab tersebut sudah akan mendarah daging pada jiwanya & akan membuat kitab-kitab yang diatasnya jauh lebih mudah.saya sendri secara pribadi tidak membaca kitab Syarah Nasafiyah dengan Syeh Saeed Foda kecuali sudah menghatamkan Kitab Iqtishod fil 'itiqod karangan al-Imam al-Ghozali yang dijadikan kitab Muqorror sebelum Syarah NAsafiyah di madrasah Syeh Saeed Fodah sebanyak lebih dari 3x.
Hal-Hal semacam ini saya kira mesti di biasakan lagi anta para penuntut ilmu agar kepahaman para pelajar didalam islam kembali kuat seperti pada zaman dahulu.
Wallahu A'lam
Nb: Potongan video ini dari Daurah kitab Syarah Kalanbawi a'la Ishaghuji yang sedang berlangsung sekarang.Silahkan bagi yang ingin menyusul.
Sumber FB Ustadz : Habib Ali Baqir al-Saqqaf