Fikih Mazhab vs Fikih Anti Mazhab

Fikih Mazhab vs Fikih Anti Mazhab

Fikih Ahlussunnah wal Jama'ah lengkap dari imam 4 madzhab yang salaf dan ribuan kitab fikih dan ulama' fikih yang menjadi pengikutnya sangat tepat menjadi rujukan umat yang otentik dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiyah. Bahkan berbagai pakar ilmu, seperti ulama' hadits, ulama' tafsir, ulama' usul fikih, dan lain-lain "berkumpul" disana. Tentu saja fikih mereka bersandar pada sumber pemahaman yang valid serta memiliki sanad keilmuan yang shahih hingga imam-imam madzhab dan dari imam madzhab hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka membangun tradisi keilmuan melalui diskusi, munaqosyah, jadal, tahrir masail dan adillah, dan lain-lain sehingga ketika ada kekurangan pasti akan segera diperbaiki dan dilengkapi. Lihat saja, mereka dalam madzhab memiliki istilah-istilah khusus, seperti "ashoh", "shohih", "mu'tamad", "dhaif", "wajah", "masyhur" dan lain-lain untuk memilah mana pendapat yang layak difatwakan dan mana yang tidak. Dari sisi peringkat atau level keilmuan ulama', mereka memiliki tingkatan seperti mujtahid mutlak mustaqil, mujtahid muthlak muntasib, mujtahid madzhab (ashhabul wujuh), mujtahid fatwa wa tarjih, huffaz madzhab, dan muqallid yang menunjukkan mereka betul-betul serius dalam khidmah kepada madzhab sehingga fikih mereka sangat layak diikuti dan dipelajari. Belum lagi mereka menyusun kaidah-kaidah fikih yang menyempurnakan bahwa betapa hebatnya fikih Islam yang dimiliki oleh madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah.

Apakah yang demikian ada di kalangan kelompok anti madzhab? Tidak ada. Mereka tidak memiliki tradisi hebat seperti ulama' tempo dulu yang telah disebutkan diatas. Mereka hanya berlindung dibalik slogan "kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai pemahaman salaf" untuk menandingi kehebatan ulama'-ulama' mazhab diatas, walaupun slogan tersebut tidak pernah dibuktikan melalui munaqosyah dan hanya dijadikan usaha menutupi kelemahan dan bid'ah yang mereka bawa (anti madzhab adalah bid'ah yang berbahaya). Pendapat-pendapat fikih mereka juga hanya bersandar dan bermuara kepada tokoh atau ustadz tertentu yang hidup pada abad ini saja. Ringkasnya, mereka adalah kelompok baru yang memiliki konsep (manhaj) fikih baru untuk menandingi konsep fikih lama (salaf) yang secara kualitas dan validitas telah terakui secara sah dan ilmiah. 

Baca juga kajian ulama tentang mazhab berikut :

  1. Madzhab
  2. Jika Hadits itu Shahih, maka ia adalah Mazhabku
  3. Mungkinkah Tersesat Jika Tidak Bermazhab?
  4. Pertanyaan Seputar Bermazhab
  5. Boleh Belajar Madzhab Asal Jangan Fanatik?

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Fikih Mazhab vs Fikih Anti Mazhab - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®