Muslim vs Nasrani
Setiap datang bulan Desember tensi ketegangan muslim dan Kristen di beberapa tempat terasa rada naik. Tentu ini tidak berlaku secara mutlak. Yang aman-aman saja sih tetap dominan.
Lalu bagaimana sebenarnya hubungan kaum muslimin dengan umat kristiani sesuai dengan apa yang digambarkan Al-Quran? Apakah bermusuhan atau berdampingan?
Ada ayat Al-Quran yang bikin kita mikir ulang, sebab disana disebutkan bahwa orang-orang nashara sangat dekat kecintaannya kepada kaum muslimin.
وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ
Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". (QS. Al-Maidah : 82)
Memang kalau kita buka lembar-lembar Sirah Nabawiyah, kebanyakan permusuhan Nabi SAW itu kalau bukan melawan Yahudi, maka berhadapan dengan sesama bangsa Arab yang menyembah berhala alias musyrikin.
Sedangkan orang-orang Nasrani nampaknya tidak terlalu banyak jumlahnya, selain juga tidak punya kepentingan untuk bermusuhan dengan Nabi SAW.
Malah dari beberapa tokoh Nasrani yang sempat bertemu dengan Nabi SAW, banyak dari mereka malah punya jasa baik.
1. Pendeta Buhaira
Sebutlah misalnya pendeta Buhaira yang berusaha melindungi Nabi SAW yang waktu itu masih kanak-kanak dari kemungkinan ancaman pembunuhan yang akan dilakukan para tokoh Yahudi garis keras negeri Syam.
Buhaira menasehati Abu Thalib sang paman untuk balik kanan kembali ke Mekkah demi keselamatan sang calon nabi akhir zaman.
Konon Buhaira ini mantan tokoh agama Yahudi yang murtad dan masuk Kristen. Wajar bila dia tahu ancaman para pendeta Yahudi.
2. Waraqah bin Naufal
Ketika Nabi SAW ketakutan turun dari Gua Hira kala menerima Wahyu pertama, segera Khadijah mencari tahu hakikat yang terjadi.
Namun sepupunya yang seorang tokoh Nasrani Mekkah menenangkan hatinya. Dia bilang bahwa kejadian aneh yang dialami suaminya itu adalah sebuah kejadian suci, karena sejak itulah Beliau SAW resmi diangkat menjadi seorang utusan Allah.
Keterangan dari Waraqah yang memeluk agama Nasrani inilah yang kemudian menenangkan Khadijah, sehingga menjadi pendukung utama dakwah Islam.
Saran dan masukan Waraqah bin Naufal yang Kristen itu nampaknya besar pengaruhnya dalam membekali jiwa dan mental Nabi SAW.
3. An-Najasyi
An-Najasyi adalah pemeluk agama Kristen yang menjadi penguasa di negeri Habasyah. Meski Kristen, namun dia bersedia menampung para shahabat yang berhijrah ke negerinya meminta perlindungan.
Bahkan kisahnya yang melelehkan air mata kala mendengar ayat Qur'an dibacakan, justru masuk ke dalam Al-Quran.
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad. (QS. Al-Maidah : 83)
4. Kaisar Heraklius
Dia boleh dibilang raja dari raja Kristen level internasional, karena di masa itu pusat peradaban Kristen memang berpusat di Romawi.
Sebagai Raja Romawi yang Nasrani itu, Heraklius sangat bahagia ketika akhirnya menerima surat dari seorang nabi akhir zaman.
Sebenarnya sudah lama para pemeluk Nasrani mendengar akan datangnya seorang nabi terakhir. Dan Nabi Isa memang benar-benar telah memberi kabar itu.
Wajar bila seluruh pemeluk agama Nabi Isa selalu menunggu-nunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Tentu saja Heraklius tidak pernah menduga kalau nabi itu betulan muncul, meski di negeri nun jauh disana, yaitu di Jazirah Arabia.
Maka Heraklius merasa berkewajiban mengirim banyak hadiah buat Nabi SAW. Meski tidak sampai jadi pemeluk Islam, tapi jelas dia sangat respek dan hormat yang mendalam. Sampai bilang kalau ada kesempatan bertemu langsing, pastilah dirinya akan mencium kaki Nabi SAW.
5. Raja Muqawqis
Hadiah dari Raja Muqawqis Penguasa Nasrani Mesir malah berupa budak wanita bernama Maria Al-Qibtiyah.
Sebagai budak Mesir, Maria pastilah seorang pemeluk agama nashraniyah, namun sebelum tiba di Madinah sudah sempat bersyahadat.
Dari rahim Maria itulah Nabi SAW mendapatkan anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ibrahim.
Wajar bila Nabi SAW berpesan agar kaum muslimin berbaik-baik dengan bangsa Mesir, karena Maria berasal dari Mesir.
* * *
Tidak sangka ternyata sebegitu dekatnya kaum muslimin dengan kaum Nasrani dalam lembar Sirah nabawiyah.
Maka wajar penyebutan kaum Nasrani di dalam Al-Quran jauh berbeda dengan yang dikesankan di masa berikutnya.
Di abad pertengahan, para raja Eropa membawa pasukan besar untuk merebut Jurusalem dari tangan umat Islam. Pecah perang salib yang baru selesai 200 tahun lamanya.
Pasca Perang Salib itu nampaknya masih ada sisa-sisa perseteruan muslim Kristen di berbagai negeri. Walaupun di beberapa negeri lain justru kita menyaksikan muslim dan Kristen hidup rukun damai berdampingan secara turun temurun.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat