BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL
Ayah dan ibu merupakan kedua orang tua yang sangat berjasa dan berperan atas diri kita. Di tangan mereka, dari sebelum lahir sampai detik ini, kita selalu dirawat dan dibesarkan. Tanpa mengharap balas budi dari kita, mereka dengan tulus dan ikhlas membesarkan kita, mendidik kita agar menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Jika berkaca pada perjuangan kedua orang tua dalam membesarkan kita, sudah selayaknya kita berbuat baik dan berbakti terhadap kedua orang tua atau dalam Islam sering disebut birrul wâlidain.
Hanya kemudian, bagaimana jika kedua orang tua tersebut telah meninggal dunia, apakah kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti atau berbuat baik padanya? Walhasil, ternyata dalam Islam berbakti atau berbuat baik kepada orang tua tidak terhalang oleh kematian. Berbakti kepada mereka masih bisa kita lakukan sekalipun mereka telah meninggal dunia. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai anak untuk berbakti kepada mereka.
Pertama, mendoakannya. Sebagaimana yang sudah lumrah dalam kalangan kaum Nahdiyyin, seperti tahlilan, mulai dari hari kematian, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, hingga acara haul di setiap tahunnya.
Adapun doa yang seharusnya dipanjatkan adalah mendoakan semoga rahmat dan ampunan Allah ﷻ senantiasa menyertainya.
Kedua, memenuhi janji orang tua baik yang berhubungan antar manusia atau dengan Allah ﷻ, seperti nazar dan lain sebagainya.
Ketiga, bersedekah diperuntukkan orang tua yang telah meninggal dunia. Dalam hal ini ada hadis riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas:
أنَّ سَعْدَ بنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللّهُ عنْه تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهو غَائِبٌ عَنْهَا، فَقالَ: يا رَسولَ اللهِ، إنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيءٌ إنْ تَصَدَّقْتُ به عَنْهَا؟ قالَ: نَعَمْ، قالَ: فإنِّي أُشْهِدُكَ أنَّ حَائِطِيَ المِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya ibu dari Saad bin Ubadah meninggal dunia, sedangkan pada saat itu Saad tidak ada di sisinya. Kemudian Saad berkata. ‘Wahai Rasulullah ﷺ, sesungguhnya ibuku meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakan bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’. Nabi ﷺ mejawab ‘iya, bermanfaat’. Kemudian Saad mengatakan pada beliau ‘kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. al-Bukhari)
Tiga cara ini merupakan sebagian dari beberapa cara berbakti kepada orang tua, yang memberi pelajaran kepada kita bahwa betapa penting dan betapa besar pahala berbakti kepada orang tua, sehingga Islam tidak membatasi birrul wâlidain ini dengan kematian. Lantas bagaimana jika berbakti kepada mereka ketika masih hidup?
Ach. Shafwan Halim | Annajahsidogiri.id
#Sidogiri #AnnajahCenterSidogiri
baca juga kajian tentang parenting berikut :
- Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anaknya
- Uang THR Haram Digunakan Orang Tua?
- Pengamanan Anak di Masjid
- Anak-Anak Ribut Di Masjid, Solusinya?
- Rambu Canda dan Permainan Anak
Sumber FB : Annajah Center Sidogiri