FAKTA UNIK PERANG YARMUK
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Perang ini terjadi antara kaum muslimin melawan Bizantium Romawi pada tahun 13 H, dua tahun setelah Rasulullah wafat, yakni di masa pemerintahan sayidina Abu Bakar Shidiq radhiyallahu'anhu.
Berikut diantara beberapa peristiwa yang terjadi dalam peperangan ini :
1. Jumlah musuh berlipat ganda
Kaum muslimin dalam perang tersebut berjumlah sekitar 36.000, dengan rincian : 27.000 jumlah awal, lalu ditambah bala bantuan pasukan Khalid dari Iraq 9.000.
Sedangkan sebagian riwayat mengatakan 45.000. Yakni jumlah yang di Syam 36.000 lalu kedatangan pasukan Khalid 9.000 orang.
Ada juga riwayat yang mengatakan jumlah keseluruhan kaum muslimin hanya 24.000 personil.
Sedangkan jumlah prajurit Romawi menurut kebanyakan ahli sejarah adalah 240.000 personil. Ada juga yang menyebut angka 480.000 personil.
2. Kaum muslimin mengembalikan Jizyah
Menjelang meletusnya peperangan, pasukan Islam mengembalikan pungutan Jizyah di tahun tersebut dari non muslim di sekitar Yarmuk.
Hal ini karena mereka menyadari tentara Islam kemungkinan tidak akan bisa menjaga keamaan mereka. Mengingat gelombang serangan tentara Romawi yang berjumlah sangat besar.
Sedangkan Jizyah dari nonmuslim dalam aturan syariat dipungut diantaranya adalah untuk menjaga keamanan mereka.
3. Non muslim mendukung pasukan Islam
Kaum kafir dzimmi terkejut ketika mendapatkan pengembalian Jizyah tersebut. Mereka mengatakan lebih suka hidup di bawah pemerintahan Islam dari pada di pimpinan oleh Romawi yang mencekik mereka dengan aneka jenis pajak.
Ketika peperangan meletus, orang-orang Yarmuk menutup benteng-benteng mereka dan tidak mau memberikan bantuan logistik apapun kepada bala tentara Romawi.
4. Pasukan Infanteri Romawi di rantai
Dalam banyak pertempuran melawan muslimin, tentara Romawi lari terbirit-birit ketika baru saja melihat derap langkah pasukan Islam atau gema takbir mereka.
Maka demi menghindari adanya pasukan yang melarikan diri, sebagian pasukan infanteri Romawi di rantai satu sama lain bagian kakinya. Justru ini yang kemudian menguntungkan pasukan Islam dalam pertempuran, karena gerak musuh menjadi terbatas.
5. Komandan peperangan yang banyak.
Demi untuk menaikkan moril pasukannya, tentara Romawi kala itu langsung dikomandoi oleh beberapa jenderal mereka yang terkenal. Selain Tazariq yang merupakan saudara kandung Kaisar Heraclius ada Vahan, Theodore Trithurius, dan Jabalah.
Sedangkan kaum muslimin justru kebalikannya. Saat permulaan perang komando tertinggi dipegang oleh sang pedang Allah, sayidina Khalid bin Walid, namun di tengah peperangan Khalid dipecat oleh sayidina Umar dan digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah.
6. Bala bantuan pasukan yang tepat waktu.
Ketika Romawi mulai merangsek maju, komandan kaum muslimin yang ada di Syam meminta bantuan kepada Khalifah Abu Bakar Shidiq radhiyallahu'anhu.
Maka beliau memerintahkan Khalid yang sedang berada di front Persia untuk berangkat ke Syam.
Khalid langsung bergerak cepat. Karena jika lambat, maka itu berarti kehancuran pasukan Syam dan bahkan juga pasukannya yang akan tiba di sana.
Ia pun memutuskan potong kompas. Melewati gurun pasir nan tandus yang selama 5 hari tak akan dijumpai air di sepanjang perjalanan.
Jarak Iraq ke Yarmuk normalnya di tempuh dengan hampir satu bulan, berhasil ditembus dalam waktu kurang dari 15 hari.
7. Salah satu komandan Romawi masuk Islam
Seperti biasa, dalam peperangan sekalipun, kaum muslimin menyampaikan dakwah dan menawarkan Islam ke pihak musuh. Salah satu jenderal Romawi yang bernama Georgius Theodorus tanpa diduga meminta bertemu Khalid di sebuah tempat yang netral.
Setelah berdialog dengan beliau, ia pun menyatakan Keislamannya. Lalu turut berperang di barisan kaum muslimin hingga menemui syahid.
Salah satu ucapan yang ikonik dari jenderal tersebut kepada Khalid adalah pertanyaannya : "Apakah Allah telah menurunkan pedang dari langit kepada Nabi kalian, lalu Dia memberikannya kepadamu, yang dengannya engkau mengalahkan siapapun yang engkau hadapi ?”
8. Strategi perang yang diakui sebagai salah satu yang paling cemerlang dalam sejarah.
Strategi perang yang diterapkan oleh Abu Ubaidah sesuai arahan Khalid di Yarmuk benar-benar brilian dan membuat kagum para pengamat militer. Mereka menerapkan strategi mematikan diantaranya berupa jebakan : Serang lalu mundur.
Selama berhari-hari strategi ini diterapkan. Serang lalu mundur teratur. Hingga pasukan Romawi mengira jika pasukan Islam sudah kelelahan karena sebagian mereka adalah bala bantuan yang diberangkatkan dari Irak dan baru saja tiba.
Mereka juga mendengar desas-desus adanya perpecahan di tubuh pasukan Islam dengan digantikannya panglima tertinggi pasukannya.
Maka akhirnya strategi ini berhasil. Ketika pasukan kavaleri musuh mulai masuk, pasukan muslimin yang seakan akan mundur tiba-tiba bertaut dan menghadang infanteri musuh yang berusaha menyusul kavalerinya.
Ketika kavaleri tentara Romawi telah terpisah jauh dari Infanterinya, segera pasukan berkuda Khalid yang telah menunggu kesempatan itu menggebrak maju dan menghabisi mereka.
9. Kemenangan yang menentukan
Yarmuk adalah kunci bagi kemenangan-kemenangan kaum muslimin selanjutnya di wilayah Romawi. Karena setelah itu, wilayah -wilayah lainnya dengan mudah dibuka, baik lewat peperangan ataupun penyerahan.
10. Khalid yang tetap mengabdi meski telah dipecat
Yarmuk adalah bukti ketulusan, keikhlasan dan iman yang memukau dari para sahabat, terutama sayidina Khalid bin Walid.
Ia tetap berjuang sebagaimana biasanya. Tak ada bedanya saat masih menjadi panglima atau telah menjadi prajurit biasa.
Moment terkenal saat terjadinya perang Yarmuk ini adalah ketika Khalid bin Walid radhiyallahu'anhu mengatur pasukan dengan sangat lincah dan cermat, salah satu pasukannya ada yang komentar, "Anda kelihatannya sangat paham medan di sini..."
Khalid cuma menjawab singkat :
هذا ملعبي
"Ini mah dulu tempat maenku..."
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
3 September 2022 ·