Al Mutsanna, Sang Pembuka Persia

Al Mutsanna, Sang Pembuka Persia

AL MUTSANNA ; SANG PEMBUKA PERSIA

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

1. Kita akan menceritakan seorang pahlawan besar muslimin. Singa dari negeri Iraq, dijuluki oleh kaumnya Syaikhul Harb (Master perang), yang menjadi kunci penting ditaklukannya Persia di masa sayidina Umar bin Khattab.

2. Beliau adalah Al Mutsanna bin Harits asy Syaibani rahimahullah. Orang pertama dari kaum muslimin yang terlibat perang pertama kali melawan kekaisaran Persia.

3. Al Mutsanna datang kepada khalifah Abu Bakar Shidiq untuk meminta izin memimpin bangsanya berjihad membebaskan negerinya dari cengkraman Persia. Dan yang menakjubkan, Abu Bakar langsung mengizinkannya.

4. Pemberian izin ini lumayan mengherankan shahabat yang lain. Mengingat suku al Mutsanna, yakni Syaibani, adalah suku kecil, dan yang akan dilawan sebuah emperium terkuat dan terbesar di muka bumi kala itu. Ternyata Abu Bakar melihat pada al Mutsanna sesuatu yang tidak dilihat oleh sahabat lain saat itu.

5. Al Mutsanna adalah jenderal perang legendaris yang memenangkan banyak peperangan melawan Persia, terutama dalam perang Jishr. Dan ia menjadi jalan bagi kemenangan perang Qadishiyah yang menentukan itu, meskipun ia telah wafat saat peperangan tersebut terjadi.

6. Beliau rahimahullah adalah mujahid sejati, yang tidak pernah terobsesi kepada jabatan ataupun kedudukan. Ia berperang di bawah komando jenderal lain mulai dari masa Sayidina Khalid bin Walid, Abu Ubaid hingga Sa'ad bin Abi Waqash.

Di sinilah kita lihat, al Mutsanna tidak pernah keberatan di posisikan di bawah siapapun. Padahal ia adalah orang yang pertama membuka kancah jihad di Persia. Sedangkan para pimpinannya sebenarnya adalah pendatang baru yang diperbantukan untuk menyokong pasukannya.

7. Hampir semua jenderal perang muslimin yang berjihad di Persia menjadikan arahan dari al Mutsanna sebagai panduan dalam menentukan taktik peperangan. Baik ketika ia masih hidup maupun setelah wafat. 

Hal ini karena beliau adalah ahli strategi militer dan juga yang paling paham seluk- beluk keadaan musuh.

8. Kunci dari kesuksesan Mutsanna dalam memimpin pasukannya adalah strategi penguatan psikologisnya yang unik. Ia memiliki kedekatan dengan semua anggotanya. 

Al Mutsanna bukan hanya duduk dan bergaul dengan pasukannya, namun acapkali mendengar keluh kesah dan masalah setiap prajuritnya.

9.  Diantara hal yang rutin dilakukannya adalah dengan menanyakan kejadian-kejadian yang dialami oleh personil pasukannya selama dalam peperangan. 

Hal seperti ini terlihat biasa saja, dan dapat dengan mudah dilaksanakan. Tetapi praktiknya bagi seorang pemimpin yang biasanya memiliki aktivitas yang padat, ini bukanlah perkara gampang.

Hasilnya ini memberikan efek yang luar biasa, beliau sangat dihormati dan dicintai oleh seluruh lapisan pasukannya. Loyalitas dan kesetiaan prajurit yang dipimpin oleh al Mutsanna nyaris sulit untuk dicari bandingannya.

10. Al Mutsanna memiliki istri yang bernama Salma yang setia mendampingi perjuangannya. Ketika ia merasa bahwa ajalnya semakin dekat,  al Mutsanna mengirimkan Salma kepada komandannya saat itu, Sa'ad bin Abi Waqqash untuk membantunya mengatur strategi peperangan.

Salma telah banyak belajar dari sang suami, yang kemudian pengetahuannya itu menjadikannya seorang wanita yang paling berpengaruh saat itu, karena turut menentukan kemenangan perang Qadishiyah.

11. Banyak orang yang mengira al Mutsanna adalah termasuk sahabat Nabi. Padahal yang benar, ia termasuk dari generasi Tabi'in.

 Meskipun ia telah masuk Islam di tahun ke -9 H di masa Nabi masih hidup, namun ia tidak pernah bertemu dengan Rasulullah ﷺ.

Sebagian riwayat menyebutkan ia bertemu dengan Nabi ﷺ ketika masih musyrik. 

Wallahu a'lam

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

31 Agustus 2022  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Al Mutsanna, Sang Pembuka Persia - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®