HTI Bikin Gaduh dalam Hal Penentuan Hari Arafah dan Raya Idul Adha
Perbedaan penentuan hari Arofah dan Raya Idul Adha oleh kaum muslimin pada tahun ini boleh dikatakan lahir dari perbedaan ulama' terkait dengan apakah hasil ru'yah hilal Arab Saudi mengikat kepada seluruh kaum muslimin negeri-negeri Islam atau tidak atas dasar perbedaan mathla'?
Jika kita mengikuti pendapat (sebagian) ulama' Malikiyah, maka bisa saja seluruh kaum muslimin di negeri-negeri Islam yang mendengar hasil ru'yah hilal dari Arab Saudi mengikuti ikhbar tersebut. Hal itu karena ulama' Malikiyah tidak menetapkan perbedaan mathla' dalam menerima khabar ketsabitan ru'yah. Tapi bagi yang mengikuti ulama' Syafi'iyah yang mengesahkan hasil ru'yah terbatas dan sesuai dengan mathla'-nya masing-masing, maka masyarakat muslimin di luar Arab Saudi tidak wajib mengikuti hasil ru'yah disana dan bahkan wajib mengikuti hasil ru'yah negaranya masing-masing. Yang terakhir inilah yang selama ini berlaku serta tidak membedakan antara hasil ru'yah bulan Syawal, Ramadhan, Dzul Hijjah atau bulan Islam yang lain. Dengan begitu, Indonesia yang menetapkan hari raya Idul Adha berbeda dengan Arab Saudi secara syar'iat tidak bisa dipersalahkan.
Yang amat disayangkan adalah sikap kawan-kawan HTI di media sosial. Entah karena ketidak setujuan mereka selama ini kepada pemerintah Indonesia atau alasan lain, mereka menciptakan kegaduhan melalui tulisan-tulisan yang tidak netral dan bahkan menuduh pendapat yang diikuti pemerintah Indonesia adalah batil. Saya melihat, hujjah dan argumentasi yang dibangun oleh mereka sebenarnya juga tidak terlalu kokoh dan hanya bertaqlid kepada beberapa fatwa ulama' kontemporer.
Hendaklah kita membangun argumentasi dan kajian fikih berdasarkan ilmu dan kejujuran, bukan berangkat dari sentimen, kebencian, atau ketidak setujuan kepada pihak tertentu.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
4 Juli 2022 pada 18.44 ·