Fadilah Puasa Arafah Menghapus Dosa 2 Tahun
Pahala puasa Arafah ini berbeda dengan pahala puasa sunah lain. Berikut ulasannya berdasarkan penjelasan para ulama ahli hadis:
1. Dosa Kecil
Jika ada pahala yang diampuni dari serangkaian ibadah biasanya diarahkan pada dosa-dosa kecil, seperti yang terdapat dalam hadis berikut:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ: «اﻟﺼﻠﻮاﺕ اﻟﺨﻤﺲ، ﻭاﻟﺠﻤﻌﺔ ﺇﻟﻰ اﻟﺠﻤﻌﺔ، ﻭﺭﻣﻀﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻣﻜﻔﺮاﺕ ﻣﺎ ﺑﻴﻨﻬﻦ ﺇﺫا اﺟﺘﻨﺐ اﻟﻜﺒﺎﺋﺮ»
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: "Salat 5 waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan adalah peleburan dosa di antara kesemuanya selama menjauhi dosa-dosa besar" (HR Ahmad dan Muslim)
Untuk dosa-dosa besar harus dengan taubat, mengembalikan hak Adami, sebagiannya berupa hukuman dan sebagainya.
2. Mengapa 2 Tahun?
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﻳﻜﻔﺮ ﺳﻨﺘﻴﻦ ﻣﺎﺿﻴﺔ ﻭﻣﺴﺘﻘﺒﻠﺔ، ﻭﺻﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻳﻜﻔﺮ ﺳﻨﺔ ﻣﺎﺿﻴﺔ "
Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Puasa Arafah Menghapus dosa kecil 2 tahun, tahun lalu dan yang akan datang. Sementara puasa Asyura menghapus dosa kecil tahun lalu" (HR Muslim)
Mengapa Puasa Arafah lebih utama Fadilahnya? Dijawab oleh Syekh Abdurrauf Al-Munawi:
ﻷﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ اﻟﻤﺼﻄﻔﻰ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﺳﻨﺔ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﺠﻌﻞ ﺳﻨﺔ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﻀﺎﻋﻒ ﻋﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﻲ اﻷﺟﺮ
Sebab hari Arafah adalah sunah dilakukan Nabi shalallahu alaihi wa sallam. Sedangkan Asyura adalah sunah yang dilakukan oleh Nabi Musa. Maka sunah Nabi dilipatgandakan pahalanya dibanding sunah Nabi Musa (Faidh Al-Qadir, 4/211)
3. Dosa Tahun Depan?
Ini yang sering ditanyakan, tahun depan belum melakukan dosa kok sudah diampuni? Imam Nawawi menjawab:
ﻭاﺧﺘﻠﻒ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻓﻲ ﻣﻌﻨﻰ ﺗﻜﻔﻴﺮ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﺒﺎﻗﻴﺔ اﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻠﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺇﺫا اﺭﺗﻜﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺟﻌﻞ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ اﻟﻤﺎﺿﻲ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻟﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﺟﻌﻠﻪ ﻣﻜﻔﺮا ﻟﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺎﺿﻴﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺃﻥ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﻌﺼﻤﻪ ﻓﻲ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻠﺔ ﻋﻦ اﺭﺗﻜﺎﺏ ﻣﺎ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﻓﻴﻪ ﺇﻟﻰ ﻛﻔﺎﺭﺓ
Ulama beda pendapat tentang makna menghapus dosa tahun lalu dan yang akan datang. Sebagian ulama berkata maksudnya jika seseorang melakukan maksiat di tahun yang akan datang maka puasa Arafah menjadi peleburnya, sebagaimana puasa Arafah menjadi pelebur dosa yang telah lalu. Sebagian ulama berkata bahwa Allah memberi penjagaan di tahun yang akan datang untuk meninggalkan perbuatan dosa yang memerlukan peleburan dosa (Al-Majmu', 4/381)
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
9 Juli 2022 pada 14.06 ·