Kenapa Ulama, Kyai, atau Ustadz itu Pantas Kaya Raya?
Diantara dawuh Imam Sufyan Ats Tsauri radhiyallahu 'anhu :
- "Sungguh, saya mati dengan meninggalkan uang sepuluh ribu dirham yang menyebabkan saya dihisab karenanya lebih saya suka daripada saya hidup dalam keadaan butuh pada orang lain."
- "Dahulu harta adalah sesuatu yang makruh (tidak disukai), adapun sekarang, harta adalah perisai bagi orang mukmin."
- Ada seseorang menghampiri Imam Ats Tsauri seraya berkata, "Wahai Abu Abdillah, Ulama sekaliber Anda memegang harta dinar sebanyak ini?". "Diam", kata Imam Ats Tsauri pada orang itu, "Seandainya tidak ada harta ini niscaya kita akan dianggap babu oleh para raja itu."
- "Barangsiapa memiliki harta maka kelola lah dengan baik, sebab ini adalah zaman dimana saat orang butuh (makan dan tidak punya uang) maka yang pertama ia jual adalah agamanya."
- "Zuhud di dunia itu bukan dengan makan makanan tidak enak atau berpakaian jelek, zuhud di dunia adalah pendek angan²."
Kyai saya sering berpesan, "zaman sekarang santri harus kaya", artinya santri zaman sekarang tidak boleh melarat. Santri yang melarat zaman sekarang itu kurang didengar dan bahkan tidak diperhitungkan, dakwah dan nasyrul Ilminya pun jadi banyak hambatan, meskipun ia 'alim. Tapi jangan berharap kaya dengan mengajar. Cari pekerjaan di luar mengajar, dan sebab wasilah mengajar itulah insyaAllah rejeki akan semakin mudah dan barakah.
Wa Allah ta'ala a'lam
-•×•-
Bekal Para Da'i : Ringkasan kitab Hilyatil Auliya'
Toko Buku & Kitab
MAKTABAH DARUN NAJAH
https://wa.me/6287761766288
baca juga kajian tentang ulama berikut :
- Wajib Memuliakan Ulama Lurus
- Cara Ulama Cari Barakah Mengaji
- Bahaya Ulama Busuk Menjauhkan Ummat Dari Syariat
- Kesunnahan Mencium Tangan Ulama
- Khadhir Menurut Mayoritas Ulama
Sumber FB : Ustadz Ahmad Atho
19 Juni 2022 pada 17.13 ·