Dalam Sejarah Islam Pemberontakan Dimulai oleh Dzul Khuwaishirah

Dalam Sejarah Islam Pemberontakan Dimulai oleh Dzul Khuwaishirah

Dalam Sejarah Islam Pemberontakan Dimulai oleh Dzul Khuwaishirah

Al-Imam Ibnul Jauzi berkata dalam kitabnya Talbiis Iblis: “Khawarij yang pertama dan paling jelek adalah Dzul Khuwaishirah.” Sebenarnya siapa orang ini?. Imam al-Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa ia berkata: “Ali pernah mengirim sepotong emas dalam kantong kulit yang telah disamak dari Yaman kepada Rasulullah Saw, dan emas itu belum dibersihkan dari kotorannya. Maka Nabi Saw membaginya kepada empat orang: ‘Uyainah bin Badr,

Aqra’ bin Habis, Zaid al-Khail, dan ‘Alqamah atau ‘Amir bin ath-Thufail. Maka, seseorang dari sahabat mereka mengatakan: “Kami lebih berhak dengan (harta) ini dibanding mereka.” Ucapan itu sampai kepada Nabi Saw, maka beliau bersabda: “Apakah kalian tidak percaya kepadaku, padahal aku adalah kepercayaan Dzat yang ada di langit (yakni Allah), wahyu turun kepadaku dari langit di waktu pagi dan sore.” (Shahih Al-Bukhari, no. 4351 dan Shahih Muslim, no. 1064)

Kemudian datanglah seorang laki-laki yang cekung kedua matanya, menonjol bagian atas kedua pipinya, menonjol kedua dahinya, lebat jenggotnya, botak kepalanya dan tergulung sarungnya. Orang itu berkata: “Bertaqwalah kepada Allah, wahai Rasulullah!”, Maka Rasulullah Saw menjawab: “Celakalah engkau! Bukankah aku manusia yang paling takwa kepada Allah di muka bumi?!”

Kemudian orang itu pergi. Maka Khalid bin Walid berkata: “Wahai Rasulullah, apakah harus aku penggal lehernya?”, Nabi Saw bersabda: “Jangan, dia masih shalat (yakni masih Muslim).” Khalid berkata: “Berapa banyak orang yang shalat berucap dengan lisannya (syahadat) ternyata bertentangan dengan isi hatinya.” Nabi Saw menjawab: “Aku tidak diperintahkan untuk mengorek isi hati manusia dan membelah dada-dada mereka.” Kemudian Nabi Saw melihat kepada orang itu seraya bersabda: “Sesungguhnya akan keluar dari keturunan orang ini sekelompok kaum yang membaca Kitabullah (al-Qur’an) secara kontinyu namun tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama layaknya anak panah yang melesat menuju (sasaran) buruannya.” Dan beliau bersabda lagi: “Jika aku menjumpai mereka (lagi), niscaya aku akan bunuh mereka seperti dibunuhnya kaum Tsamud” (Shahih Al-Bukhari, no. 4351, 7432; Shahih Muslim, no. 1064; Sunan Abi Dawud, no. 4764)

Imam Ibnul Jauzi berkata: “Orang itu dikenal dengan nama Dzul Khuwaishirah at-Tamimi. Dia adalah Khawarij pertama dalam Islam. Dia merasa puas dengan pendapatnya sendiri. Seandainya dia berilmu, tentu dia akan mengetahui bahwa tidak ada pendapat yang lebih tinggi dari pendapat Rasulullah Saw. Rasulullah Saw bersabda: “Khawarij adalah anjing-anjing (penghuni) Neraka” (Musnad Ahmad (IV/355).

Ciri-Ciri Khawarij

Rasulullah Saw bersabda: “Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya tapi bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan Nabi Saw (khairil-bariyyah). Sebenarnya keimanan mereka tidak melewati tenggorokannya. Mereka keluar dari (prinsip) agama ini seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3342 dan Shahih Muslim, no. 1771).

Berdasarkan hadits ini cirri-ciri mereka antara lain: 

(1) Mereka adalah sekelompok pemuda yang semangatnya menggebu-gebu, tapi pemahaman mereka dangkal sekali. Boleh jadi mereka cerdas, tetapi sebenarnya awam tehadap ajaran agama; 

(2) Mereka tampaknya fasih berbicara mengatas-namakan al-Qur’an dan Sunnah, membela hadits Nabi Saw (khairil bariyyah). Tetapi sebenarnya mereka tidak paham dengan al-Qur’an dan Sunnah; 

(3) Iman mereka sebenarnya belum tertanam di hati, agamanya hanya sebatas ditenggorokan saja. Sebaliknya di hati mereka tersimpan keyakinan merasa paling benar dan sehingganya mereka mudah mengkafirkan orang lain; 

(4) Mereka dengan cepatnya keluar dari ajaran agama ini seperti anak panah keluar dari busurnya. Maksudnya saat mereka mengaku beriman dan membela Islam, maka sesaat kemudian mereka melakukan kekufuran, yakni membunuh orang-orang muslim, menciptakan kekacauan, memberontak, dan aksi-aksi teror yang lainnya. Padahal itu semua tidak sesuai dengan ajaran Islam; 

(5) Nabi Saw memerintahkan agar kita memerangi mereka dan barang siapa yang memerangi mereka akan mendapat pahala yang sangat besar pada hari kiamat nanti.

Pada hadits yang lain juga disebutkan bahwa: “….Mereka akan meremehkan atau mencela amalan kalian dibandingkan dengan amalan mereka, Mereka membunuh orang-orang Islam, oleh karenanya jika mereka mucul, maka bunuhlah mereka (diulangi beliau hingga 3 kali). Dan beruntunglah orang yang membunuh mereka,” (Musnad Ahmad, no. 5306)

Berdasarkan hadits ini aliran juga memiliki dua cirri, yakni: 

(1) Mereka suka mencela dan menyalahkan amalan sesame muslim yang berbeda dengan keyakinan mereka. Fenomena ini tampak dalam bentuk takfir (menuduh kafir saudara muslimnya sendiri), tabdi’ (menuduh bid’ah), menuduh sesat dan bentuk-bentuk pencelaan yang lainnya. 

Dan (2) Mereka menyerukan jihad dan qital (perang) melawan orang kafir, tetapi ternyata mereka malah memerangi orang-orang Islam itu sendiri. Mereka memberontak pemerintahan muslim dan membuat kekacauan di tengah umat Islam.

#madzhabtakfiri #cirikhowarij #wahabi

https://www.facebook.com/ManhajSalaf99/videos/576242960096622

Sumber FB : Manhaj_Salaf

7 November 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dalam Sejarah Islam Pemberontakan Dimulai oleh Dzul Khuwaishirah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®