Kitab Alhikam : Ciri Mata Hati Yang Buta
Pesan Ustadz Dr. Arrazy Hasyim, Lc., M.A. di Masjid An-Ni'mah, Tangerang Selatan :
Allaah lah yang Melimpahkan kepadamu kamu Nikmat yang Dzahir, Nikmat yang Batin. Nikmat yang Dzahir yaitu Badan yang Sehat. Nikmat yang Batin yaitu Hati yang Tenang, Bersih dari Segala Penyakit Hati.
Janganlah engkau Ragu jika apa yang dijanjikan belum diberikan. Semua Do'a pasti dijawab, tapi kapan itu Janji Allaah, Suka Suka Allaah.
Jangan Pernah Memperlakukan Allaah seperti Budak. Minta Sekarang Harus Ada Sekarang. Kita Gak Berbuat Apa-Apa untuk Allaah, tapi kita Minta sama Allaah. Malu kita.
Apa yang kita Minta kepada Allaah, maka Tunaikan Tuntutan-Nya. Sembahlah Allaah sampai kamu Benar-Benar Yakin.
Yakin itu Keyakinan yang Mantap kepada Allaah. Kenalilah Allaah sampai kamu Yakin.
Al-Yaqin Keyakinan yang Sempurna di atas Haqqul Yaqin. Kamu Percaya Tanpa Syarat. Al-Yaqin Rasa kita Yakin Tanpa Syarat. Allaah Memberi kita Tanpa Syarat. Siapa yang Bersyukur kepada Allaah, Kembali ke Diri kita sendiri.
Meskipun Zamannya Sudah Jelas, supaya Syahwat kamu itu Tidak Memadamkan Mata Hatimu, dan Dapat Memadamkan Sirmu, maka Jaga Mata Batin dan Mata Ruhmu.
Bashira : Mata Batin
Sahira : Mata Ruh
Jika engkau Ragu kepada Allaah, maka engkau Bodoh. Do'a yang Sungguh-Sungguh seperti kita Meminta Pertolongan atau Sesuatu kepada Orang.
Mahar Maaf itu ada jika Bershalawat kepada Nabi Muhammad.
Ciri-Ciri Orang yang Bashiranya Hidup dia Tidak Kecewa jika Do'anya belum dijawab. Inilah Rahasia Nabi Ayyub.
Syari'at Zaman Dulu itu Ketat. Di Zaman-Zaman Nabi Terdahulu Tidak Boleh Ambil Harta Rampasan Perang.
Kamu Jangan Percaya Diri jika Allaah Membuka Jalur Ma'rifat, padahal Amalmu Masih Sedikit. Jangan Ngerasa Sesuatu Biasa aja.
Ma'rifat itu Pengenalan, Rasa Cinta. Allaah itu ingin disembah. Kalau Menyembah Allaah Mau Tenang Gak Tenang itu Urusan lain. Mau Khusyu' Gak Khusyu' Sembah aja. Haqqul Yaqin kita Tes dulu baru Yakin.
Kalau Allaah Membuka Rasa Dzikir menjadi Ringan, maka yang Biasa Hak Tahajud jadi Tahajud, yang Biasa Gak Kajian jadi Ingin Kajian. Di situ Allaah Memberikan Ma'rifat.
Allaah kalau Memberikan Rasa itu kepadamu itu Allaah Ingin Berkenalan denganmu.
Adab Menyetel Al-Qur'an, tapi kita Berbicara itu Makruh. Lebih Baik kita Diam ketika Mendengarkan Ayat Suci Al-Qur'an itu Adab ketika Mendengar Ayat Suci Al-Qur'an.
1 Shalawat ada 10 Rahmat.
Murid Imam Al-Ghazali berkata :
Dianjurkan Sebelum Shalawat itu ada yang Mengingatkan Baik dengan Shalawat."
Ma'rifat itu Keinginanmu Bangun Lebih Awal untuk Shalat Berjama'ah, Berdzikir Pagi Sore. Jangan Takjub Dengan Diri Sendiri. Bahwa Ma'rifat itu Allaah yang MemberikanNya kepadamu, sedangkan Amalan apa kamu yang Berikan kamu kepada-Nya.
Tidur itu Saudaranya Mati.
Jangan Sampai Masa Lalu kita Tidak Bisa Membuat kita Move On.
Jika yang kamu Anggap itu Persembahan Shalat, terus kamu Bisa Shalat karena siapa? Kita Tahajud untuk Allaah atau itu Hadiah dari Allaah. Tahajud itu Tanda Terima Kasih kita kepada Allaah.
Nabi Muhammad ditanya Sayyidah 'Aisyah kenapa engkau Masih Shalat Malam :
"Apakah aku Tidak Boleh menjadi Hamba yang Berterima Kasih kepada Allaah karena dibangunkan untuk Shalat. Aku di Ini kan Masih Bisa Angkat Tangan, Masih Bisa Shalat."
Pahala itu Bahasa Sansekerta yang Artinya Imbalan. Apa yang kita Lakukan dari Ibadah Dzikir Semuanya Hadiah Ma'rifat dari Allaah. Pantaskah kita Meminta Hadiah lagi.
Allaah Menurunkan Ma'rifat, Bentuk Ma'rifat yaitu Rajin, Berilmu. Ibadah yang diturunkan kepada Hamba.
Kedewasaan Rohani Tidak Meminta lagi ketika Shalat. Yang diminta cuma Allaah Pemilik Surga.
Tenang itu di saat dia Lupa Mencari Ketenangan. Kapan dia Lupa Mencari Lupa kapan dia yang harus ditenangkan.
Dzikir ada 3 Tingkatan :
1. Dzikir menyebut (Lisan).
2. Ingat (Qalbu).
3. Dzikir Ruh (Ma'rifat Mengenal Allaah).
Dzikir Tertinggi adalah Dzikir Mengenal kepada Allaah.
Bermacam-macam Jenis Amalan. Kenapa bermacam-macam Amalan itu? Nabi Muhammad di tanya wahai Rasulullaah, apa Dzikir yang Paling Utama? Beliau Menjawab adalah Dzikir yang dibaca Malaikat di Langit yaitu Subhaanallaah, Maknanya (Sungguh Hebat Engkau ya Allaah. Engkau maha Agung).
Kenapa Amalan itu Banyak Jenisnya? Karena Pemberian Allaah Banyak Jenisnya.
Apabila ada Orang Kaya Sering Ngasih Hadiah macam-macam. Allaah Lebih Kaya dari apa yang kita Bayangkan. Dia Ingin kita Menerima itu, tapi Allaah Ingin kita Siap Menerimanya.
Allaah Mau dari kita engkau Siap-Siaplah Menerimanya. Allaah itu Ingin Memberi Sesuatu saat Hamba-Nya Siap.
Orang yang Membanggakan Popularitas itu Tersiksa. Orang yang Sudah Terkenal dengan Satu Brand, maka Orang akan Melakukan atau Cenderung ke Hal itu.
Pendakwah itu Jalan Hidupnya Beda.
Ikutlah Orang yang Tidak Meminta Tarif. Dialah Orang-Orang yang Mendapatkan Hidayah.
Kita Tidak Sempurna. Kita ketika Menempel kepada Allaah kita Sempurna. Kita Banyak Dosa, tapi ketika kita Menempel kepada Allaah, maka Allaah akan Ampuni Dosa-Dosa kita.
Allaah itu dipuji sebagai Tanda Terima Kasih, makanya ditulis Segala Puji bagi Allaah. Kalau Baca Allaahu Akbar itu artinya Ya Allaah Engkau Besar, kami Kecil.
Ketika kita Punya Banyak Masalah Jangan Curhat ke Teman, Jangan Curhat ke siapa-siapa, Cukup Curhat kepada Allaah, biar Allaah yang Bantu Selesaikan.
Allaah Menyukai dan Mencintai Orang-Orang yang Bertaubat. Taubat itu Pribadi yang Tidak Menyalahkan siapa-siapa, tapi dia Menyalahkan Dirinya Sendiri.
Shalawat itu Mencakup Dzikir-Dzikir yang ada. Di saat Seseorang Bershalawat dia sedang Satu Frekuensi sama Allaah. Karena Allaah Bershalawat.
Setiap Dzikir ada Hadiahnya, Setiap Amalan ada Hadiahnya. Apa Warid itu? Warid itu Suatu Kondisi Rohani.
Nabi Muhammad Kasih Benefit, Sedekat-dekat Hamba kepada Allaah ketika Sujud, maka Berdo'alah kepada Allaah.
Nabi Muhammad ketika Meminta Syafa'at kepada Allaah untuk Ummatnya, Nabi Muhammad Sujud dulu, makanya Nabi Muhammad Manusia Paling Sibuk di Hari Kiamat nanti untuk Memberi Syafa'at.
Nabi Muhammad ditanya oleh Sahabat "Bagaimana kamu Mengetahui itu Ummatmu" lalu di jawab "Aku Mengetahuinya dari Pancaran Bekas Wudhu".
Apa Isi Wudhu? Wudhu Membersihkan Dzahir Membersikan Batin. Nabi Muhammad diizinkan Melihat Batin Orang di Akhirat nanti.
Tasawuf itu Bukan Wiridan untuk Melakukan Sesuatu. Dzikir itu Senjatanya Murid.
Shalat Hajat itu diperdebatkan oleh Ahli Fiqih yang Sebenarnya itu Shalat Imah.
Shalat Istikharah, Shalat Hajat adalah Menyerahkan Hajat kita kepada Allaah. Serahkan Semua Kemauan kita. Shalat Hajat itu Bukan Memaksa Allaah. Tapi Mengkonfirmasi Hajat kita. Isi dari Shalat Hajat dan Istikharah Bukan untuk Meminta tapi Mengkonfirmasi Baik atau Enggaknya untuk kita.
Hidayah itu baru Awal dari Nur, kalau Ma'rifat itu baru Puncaknya Nur. Orang yang Sudah Mendapatkan Ma'rifat bisa Membagi-bagi Hidayah.
Sumber WAG : Muhibbin Buya Arrazy Hasyim
16 November 2021