Anti Syariat sama dengan Kafir?

Anti Syariat  sama dengan Kafir? - Kajian Islam Tarakan

Anti Syariat  = Kafir?

Ustadz, apakah kalau ada orang yang mengaku dirinya anti dengan syariah Islam lantas otomatis dia kafir atau murtad? 

Agak ribet mengurai masalah ini. Soalnya kita sering pakai istilah 'syariah' namun tidak sama batasan dan maksudnya. Titik pangkalnya ada diksi syariah itu sendiri, yang perlu dibedah, diurai dan disepakati. 

Dan untuk mempelajari syariah, dalam dunia ilmu-ilmu keislaman, syariah itu bukan lagi sekedar nama mata kuliah, jurusan atau konsentrasi, tapi jadi nama fakultas. Namanya Fakultas Syariah.

Silahkan Anda kuliah S-1 Fakultas Syariah selama 8 semester, insyaallah akan lebih terang dan jelas ketika membahas istilah : Syariah. 

oOo

Wah, jangan gitu dong ustadz. Mentang-mentang dulu kuliah di Fakultas Syariah, kok sombong sekali? Masak kami nenek-nenek ini disuruh kuliah lagi bareng cucu? Ntar kalau ada yang naksir, gimana ngomongnya ke kakek?

Halah si emak ganjen satu ini memang termasuk ne-li alias nenek lincah. Setiap saya ngomong, pasti nyautin. Tapi, oke lah, mari saya ajak turun ke dunia nyata keseharian. 

Biar gampang mari kita langsung pakai contoh simpel. Shalat itu syariah apa bukan? Pasti kita sepakat shalat itu syariat.

Sip, shalat itu syariat ya. Nah ketika ada orang tidak shalat, apakah otomatis dia kafir dan murtad? 

Coba dipikir-pikir lagi sambil ngemut sambel.

Hmm jawabannya tentu tergantung banyak faktor dan lihat kasusnya juga. 

Misalnya si nenek lincah barusan anda telat bangun, padahal shubuh DKI Jakarta hari ini jam 04.06 dan matahari terbit jam 05.25. Kalau misalnya bangun pas jam 05.30, otomatis Anda tidak shalat shubuh dong. Kan waktunya sudah lewat. 

Bagaimana menurut Anda, apakah pagi ini Anda sudah resmi jadi orang kafir? 

Si nenek lincah terus diam, bengong tidak jelas, pandangan matanya kosong, mikirin sapi ompong.

oOo

Ya, sudah sini saya jelasin pelan-pelan. Telat shalat shubuh itu tidak bikin kita kafir. Toh kita bukan anti shalat shubuh, juga tidak mengingkari kewajiban shalat shubuh. Kita cuma telat doang, tapi shalat shubuhnya tetap kita kerjakan. 

Bukannya murtad, ya?

Lebih tepatnya murtat, bukan murtad. Murtat itu jemur pantat. Shalat shubuh ketika matahari sudah bersinar itu jeMUR panTAT. Tapi sah shalatnya, tidak lantas kita jadi kafir. 

Terus yang bikin kafir itu gimana?

Nah, yang bikin kafir itu kalau kita mengingkari adanya kewajiban shalat lima waktu. Sudah tidak shalat, masih ditambah alasan bahwa agama Islam tidak pernah mewajibkan shalat lima waktu. 

Tapi murtad karena mengingkari kewajiban shalat itu tidak sama dengan kafir yang halal darahnya untuk dibunuh. Murtad karena mengingkari rukun Islam sifatnya sementara saja. 

Secara statistik dan status, tetap muslim. Tetapi wajib mengerjakan shalat lima waktu, meski sempat mengingkari kewajibannya.

Bagaimana nih, mulai puyeng ya dengar penjelasan saya? 

Sama sih, saya juga puyeng menjelaskannya. Makanya kuliah di Fakultas Syariah saja, biar lengkap ilmunya dan tidak sepotong-sepotong.

oOo

Terus bagaimana dengan hukum rajam, potong tangan, pancung, apakah semua itu syariah juga? Maksudnya kalau kita tidak menjalankan, apakah kita murtad juga?

Nah, ini dia nih yang rada ribet menjelaskannya. Semua itu memang syariah juga. Dan kalau tidak menjalankannya, apakah kita jadi murtad?

Narasi yang biasa digunakan oleh para penceramah biasanya sesederhana itu. Pokoknya wajib potong tangan, rajam, pancung dan seterusnya. Ayatnya Al-Maidah 44-45-47, kalau tidak berhukum dengan apa yang Allah SWT turunkan maka dia kafir, fasiq dan zhalim.

Tapi . . . 

Tolong dijawab : dari 1.600 juta umat Islam di dunia ini, dimanakah yang melaksanakan hukum potong tangan, rajam dan pancung? 

Hanya di Saudi Arabia saja. Tak ada satu pun negara dengan penduduk muslim di dunia yang menjalankannya. Kalau ada yang bilang di negara anu dan anu ada hukum Islam, coba dong buktikan mana videonya.

Tahukah Anda berapa penduduk Saudi hari ini?

Buka wikipedia lah biar mudah. Nah disitu ada angkanya dan diperkirakan hanya 30-an juta saja. 

So, apakah kita akan mengatakan bahwa jumlah umat Islam di dunia ini hanya tinggal 30  juta saja? Muslim itu hanya sebatas penduduk Saudi Arabia saja?

Terus sisanya mau diapain? Sisanya banyak banget lho,  yaitu 1.600 juta - 30 juta = 1.570 juta orang. 

Apa mau kita vonis kafir dan murtad semua, begitu kah? Ternyata Saudi sendiri pun tidak menganggap mereka kafir. Buktinya, tiap tahun ada jutaan jamaah haji masuk ke Saudi. Padahal Saudi ini ketat, kalau bukan muslim tidak boleh masuk ke tanah suci. 

Yang jelas jawaban saya ini belum pakai jawaban ilmiyah khas Fakultas Syariah. Masih pakai logika orang awam yang sederhana. 

Coba dipikir pelan-pelan sambil ngemut sambel ya.

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

8 November 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Anti Syariat sama dengan Kafir? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®