Kelompok Sebelah Tidak Butuh Dalil Kita
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Mereka tidak butuh dalil dari kita, karena dalil yang kita sodorkan sudah terlebih dahulu dijelaskan oleh gurunya sesuai dengan kehendak gurunya, dan telah didoktrin kepada mereka, bahwa dalil yang kita pakai selama ini lemah dan palsu.
Kalau pun dalilnya shahih, maka akan mereka cari alasan untuk menyimpangkan pemahamannya dari pemahaman mayoritas ulama.
Ketika kita jelaskan kepada mereka, pada saat bersamaan yang ada dalam benak mereka, bahwa dalil yang anda sampaikan lemah, karena guru kami sudah menjelaskannya, dengan muka senyum kecut melihat kita.
Mereka tidak butuh kalam ulama, karena mereka lebih percaya kepada penjelasan gurunya, jika gurunya mengatakan bahwa kalam tersebut tidak layak diikuti, maka mereka lebih memilih doktrin gurunya, walaupun ulama yang disalahkan lebih alim dari gurunya.
Mereka tidak butuh refrensi kitab dari kita, walaupun kita sodorkan dari kitab ulama panutan mereka, karena mereka sudah didoktrin oleh guru mereka, bahwa kitab tersebut dikarang ketika ulama panutan mereka masih ingusan atau belum taubat ke manhaj salaf.
Sebagai contoh kitab Ar Ruh karangan syekh ibnu Qoiyum al Jauziyah, dalam kitab tersebut disebutkan bahwa hadiah pahala sampai kepada mayit, lalu mereka katakan bahwa kitab tersebut ditulis pada saat Ibnu Qoiyim masih pemula.
Kalau pun terang menderang tercantum dalam kitab ulama panutan mereka, tetap mereka mengikuti penjelasan gurunya, dengan dalih bahwa tidak ada manusia yang maksum kecuali Nabi.
Sebagai contoh Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah seorang ulama panutan utama mereka, tetapi pendapat Imam Ahmad yang membolehkan membaca Al Quran di kuburan tidak mereka ikuti.
Karena mereka telah mencukupi diri mereka dengan penjelasan gurunya, dan gurunya telah mencukupi diri dari pemahaman gurunya, tidak mau membaca kitab asli yang dinukil oleh gurunya, apakah nukilannya utuh atau separoh - separoh atau ditambah - tambahi oleh gurunya sesuai dengan kehendak seleranya.
Intinya mereka tidak butuh penjelasan kita, karena yang ada dalam otak mereka seluruh pemahaman kita salah, kalau pemahaman kita sudah salah dalam pandangan mereka maka penjelasan kita juga menjadi salah, maka percuma meladeni mereka.
Karena mereka memang diciptakan seperti itu dari awal pengajian, menjadikan muslim diluar kelompoknya sebagai tertuduh salah dan ahli bid'ah.
Maka jangan heran berbuih pun lisan ulama kita menjelaskan tidak akan mereka terima karena mereka sudah dibatasi dengan titah gurunya.
Titah gurunya yang paling ampuh, jangan dengarkan Ustad si fulan karena penuh syubhat bagaikan fitnah yang menyambar - nyambar.
Bangkitnya ulama kita menjelaskan dalil landasan amalan kita selama ini kepada umat, agar umat tidak terkicuh di nan tarang, karena apabila sudah termakan doktrin mereka seperti kerbau dicucuk hidungnya.
Dan ulama kita sudah terlalu lama sabar dengan tuduhan sebagai pelaku bid'ah, syirik dan kuburiyin penyembah kubur.
Ketika dibantah dengan dalil, mereka katakan dalil kita tidak pas, yang pas hanya punya kelompoknya.
Di ujung muncungnya mereka katakan kita sebagai pengingkar dakwah sunnah dan anti Ustad sunnah.
Pada hakikatnya mereka tidak butuh penjelasan dari kita.
Dalu - dalu, Kamis 21 Oktober 2021.
Yuk Umroh 2021 yang minat hubungi kami.
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
21 Oktober 2021 pada 22.31 ·