TUJUAN DUNIAWI
Luthfi Bashori
Jika hidup di dunia itu hanya untuk tujuan duniawi semata, maka kerugian besar pasti akan menunggunya di depan. Karena hakikat kehidupan duniawi itu hanyalah sebatas permainan dan kelalaian.
Dikatakan permainan, maksudnya bahwa kehidupan duniawi itu tidak akan kekal selamanya, ibarat seorang anak yang sedang bermain, pasti akan berhenti pada saatnya. Tidak mungkin seorang anak itu akan bermain selama 24 jam tanpa berhenti sama sekali. Karena setiap orang pasti memiliki rasa Lelah dan harus berhenti dari permainannya.
Tentu sangat berbeda jika seseorang itu saat hidup di dunia, ia berusaha untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala, demi persiapan kelak hidup di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Kosongkanlah diri kalian dari keruwetan perkara duniawi semampu kalian. Barang siapa yang menjadikan perkara duniawi adalah tujuan utamanya, niscaya Allah SWT makin memperbanyak keperluan hidupnya (sehingga ia lupa perkara akhiratnya), dan niscaya dia menjadikan kemiskinannya berada di hadapannya. Barang siapa yang menjadikan perkara akhirat merupakan tujuan utamanya, niscaya Allah SWT menghimpunkan semua urusannya, dan niscaya dia menjadikan kecukupannya berada dalam kalbunya.
Tiada sekali-kali seorang hamba menghadap dengan sepenuh hatinya kepada Allah, kecuali Allah menjadikan hati orang-orang mukmin cenderung untuk mencintai dan mengasihi-Nya, dan Allah SWT adalah yang paling cepat memberikan semua kebaikan kepadanya. (HR. Imam Thabrani melalui Sayyidina Abu Darda).
Jadi, semakin banyak seseorang itu memikirkan kehidupan dunia, ia akan lupa kepada kehidupan akhiratnya, dan ia akan terus tenggelam dalam urusan duniawinya.
Berbeda dengan orang yang lebih menyibukan diri untuk urusan akhirat, maka Allah SWT memudahkan semua urusannya dan menjadikan hatinya merasa kaya.
Sumber FB Ustadz : Luthfi Bashori
29 Septemebr 2021·