SIAP DENGAN BERBAGAI KEMUNGKINAN
Saudaraku, dalam menjalani hidup ini yang perlu kita waspadai bukanlah peristiwa atau kejadian yang akan, sedang, atau telah terjadi menimpa diri kita, tapi bagaimana sikap kita dalam menghadapi setiap peristiwa tersebut.
Dalam hidup ini, peristiwa yang terjadi tidak akan selalu cocok dengan keinginan kita. Kita pasti akan menemui berbagai peristiwa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Bahkan, bisa jadi kita akan menemukan bahwa jauh lebih banyak kejadian yang tidak kita rencanakan, kejadian yang berada di luar kendali dan kekuasaan kita, baik itu yang kita sukai ataupun yang tidak kita sukai.
Salah satu kunci agar kita bisa menghadapi persoalan hidup adalah siap menghadapi yang cocok dan yang tidak cocok dengan keinginan kita. Sedia payung sebelum hujan. Artinya, siap jika turun hujan dan siap jika tidak turun hujan. Orang yang membawa payung pasti akan lebih tenang daripada orang yang tidak membawanya. Orang yang siap sedia dengan dongkrak dan ban serep di dalam mobilnya ketika bepergian pasti akan lebih tenang daripada tidak membawa keduanya.
Kenapa harus siap? Karena hidup ini mustahil selalu sesuai dengan keinginan kita. Kalau setiap keinginan kita terkabul bisa jadi hidup ini malah akan kacau balau. Mengapa harus siap menghadapi segala kemungkinan? Karena yang kita inginkan belum tentu yang terbaik menurut Allah Swt. untuk kita.
Oleh karena itu, wilayah kemampuan kita itu ada tiga. Pertama, pandai-pandailah meluruskan niat. Kedua, sempurna kan ikhtiar sesuai dengan kemampuan pikiran dan hati kita. Ketiga, pasrahkan hasilnya kepada Allah SWT Itu saja.
Bagi yang sedang mencari jodoh misalnya, maka luruskanlah niat Lillahi Ta'ala. Niatkan menikah sebagai jalan untuk ibadah agar kita semakin mendekatkan diri, kepada Allah SWT Kemudian, lanjutkan dengan ikhtiar menjemput jodoh. Ikhtiar pun perlu dilakukan dengan baik dan benar. Ada sebuah analogi, “Jika ingin mencari permata, maka carilah di kotak permata”. jika Allah SWT. sudah menakdirkan, maka jodoh pasti datang. Jika sudah demikian, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah bersikap ridha.
Apa pun yang sudah terjadi adalah takdir Allah. Jika sudah takdir, maka sikap terbaik kita adalah ridha. Allah SWT memberi kita hidung yang melengkung ke dalam dan bulat, tidak seperti bintang-bintang film di televisi Yang berhidung mancung. Ridha saja dengan takdir Allah ini. Tidak perlu mengharapkan punya hidung seperti orang lain karena Allah Swt. pasti memberi kepada kita secara proporsional. Kalau toh kita memaksakan diri mengubah keadaan dengan cara mengoperasi plastik hidung kita, kalau Allah berkehendak lain, bisa jadi hasilnya ternyata tidak cocok dan malah menimbulkan efek samping yang merugikan kita lebih besar lagi
Tak perlu repot-repot ingin lebih dari kenyataan. Jika usia kita sudah menua, maka nikmatilah masa-masa tua. Jangan takut menjadi tua karena begitulah siklus hidup manusia. Ridha saja dengan siklus hidup dan episode tua yang kita lakoni. Tidak perlu galau dengan uban yang terus bertambah, galaulah kalau usia sudah tua tapi amal ibadah masih segitu-segitu saja, tidak bertambah bagus kualitasnya.
Demikianlah kita dalam hidup ini. Kiat untuk menghadapi persoalan hidup yang pertama adalah memiliki kesiapan terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi di dalam hidup kita. Jika kita memiliki kesiapan ini, maka kita akan ringan menghadapi setiap peristiwa. Bahkan, peristiwa seberat dan sepahit apa pun.
Saudaraku, kesiapan kita menghadapi berbagai kemungkinan tidak bisa hadir tanpa keterampilan dan latihan. Kita perlu memiliki keterampilan agar semakin terampil menyikapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi kapan sana dan di mana saja.
(Sumber : Buku 5 kiat mengatasi persoalan hidup, Bab Siap dengan berbagai kemungkinan)
Sumber FB Ustadz : KH. Abdullah Gymnastiar
Kajian · 16 September 2021 pada 21.00 ·