Proporsional Dalam Ilmu Zhahir dan Ilmu Batin
Ada yang fokus ilmu zhahir, tapi kurang fokus ilmu batin [tazkiyah nafsi]. Diantara mereka ini, lebih banyak mengkaji perdebatan, baik akidah atau amaliyah, daripada memperbaiki diri [belajar tasawuf]. Bukannya tidak penting menjawab syubhat-syubhat mereka yang suka menyesatkan akidah ulama', mentahrif ucapan ulama', atau tukang cap kafir dan bid'ah terhadap amaliyah ulama'. Tapi memperbaiki diri dan membersihkan hati dari sifat tercela juga penting dan bahkan itulah yang pertama kali wajib diperhatikan dan dilakukan.
Jangan sampai kita berbusa-busa bicara adab, akidah, dan syariat kepada orang lain, tapi sama anak istri tidak sayang, sama mertua tidak akur, sama kawan sering berbohong dan khiyanat, hutang gak dibayar-bayar hingga putus pertemanan dan persaudaraan, dan lain-lain.
Secara kesimpulan, terlalu fokus tazkiyah nafsi tanpa mau peduli terhadap akidah umat selagi dia mampu menjelaskan yang haq [manfaat untuk umat] tentu tidaklah bijak, karena bagaimanapun menjawab syubhat dan membenarkan akidah sesat adalah fardhu kifayah. Terlalu fokus pada pembelaan akidah umah [fardhu kifayah] tapi lalai terhadap dirinya sendiri [fardhu 'ain] juga tidak bagus. Yang bagus adalah proporsional.
Begitu menurut saya. Bagaimana menurut anda? Yang jelas boleh berbeda pendapat dan pendapatan. 😀
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
Kajian· 24 September 2021 pada 12.09 ·