Ahli Hadits Akan Tersesat, Jika Tidak Memiliki Imam Dalam Fikih

Ahli Hadits Akan Tersesat, Jika Tidak Memiliki Imam Dalam Fikih - Kajian Islam Tarakan

Ahli Hadits Akan Tersesat, Jika Tidak Memiliki Imam Dalam Fikih

Al-Hafizh Ibn Rajab dalam kitab Fadhl Ilm as-Salaf ala Ilm Khalaf [hal. 69] berkata:

ﻭﻓﻲ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ ﻳﺘﻌﻴﻦ ﻛﺘﺎﺑﺔ ﻛﻼﻡ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﻤﻘﺘﺪﻯ ﺑﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺯﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﻭﺇﺳﺤﺎﻕ ﻭﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪ، ﻭﻟﻴﻜﻦ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺣﺬﺭ ﻣﻤﺎ ﺣﺪﺙ ﺑﻌﺪﻫﻢ، ﻓﺈﻧﻪ ﺣﺪﺙ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﺣﻮﺍﺩﺙ ﻛﺜﻴﺮﺓ، ﻭﺣﺪﺙ ﻣﻦ ﺍﻧﺘﺴﺐ ﺇﻟﻰ ﻣﺘﺎﺑﻌﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﻳﺔ ﻭﻧﺤﻮﻫﻢ ﻭﻫﻮ ﺃﺷﺪ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻬﺎ ﻟﺸﺬﻭﺫﻩ ﻋﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﺍﻧﻔﺮﺍﺩﻩ ﻋﻨﻬﻢ ﺑﻔﻬﻢ ﻳﻔﻬﻤﻪ، ﺃﻭ ﻳﺄﺧﺬ ﻣﺎﻟﻢ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻪ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻪ 

"Di zaman kita [tahun 795 H.] adalah keharusan menulis perkataan ulama salaf yang boleh diikuti hingga masa Imam asy Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Ishaq, dan Imam Abu Ubaid. Dan hendaklah orang-orang waspada dari perkara yang muncul setelahnya. Sungguh telah muncul setelah mereka perkara-perkara baru yang banyak. Muncul orang-orang yang menisbatkan diri sebagai pengikut sunnah dan hadits dari kalangan Zhahiriyyah dan semacamnya padahal mereka sangat menyelisihi itu karena melencengnya mereka dari para ulama panutan dan menyendiri dengan pemahaman yang mereka pahami atau mengambil sesuatu yang tidak diambil oleh imam-imam sebelumnya". 

Imam Mujtahid Abdullah bin Wahb, murid Imam Malik yang juga seorang pakar dan perawi hadits [perawi al-Bukhari], berkata:

لقيت ثلاث مئة عالم وستين عالما ولولا مالك والليث لضللت في العلم

"Aku telah berjumpa dengan 360 ulama. Andai bukan karena Imam Malik dan Laits tentu aku sudah tersesat dalam ilmu" [Riwayat Ibn Hibban]

Beliau juga berkata:

إقتدينا في العلم بأربعة إثنان بمصر واثنان بالمدينة : الليث بن سعد وعمرو بن الحارث بمصر. ومالك والماجشون بالمدينة . لولا هؤلاء لكنا ضالين

"Dalam ilmu, kami mengikuti [intisab] kepada empat orang. Dua di Mesir dan dua lagi di Madinah. Al-Laits bin Sa'ad dan Amr bin al Harits di Mesir. Malik dan al-Majisyun di Madinah. Andai bukan karena mereka tentu aku sudah tersesat" [Riwayat Ibn Hibban]

Beliau juga bekata:

كل صاحب حديث ليس له امام في الفقه فهو ضال 

"Setiap ahli hadits yang tidak memiliki imam [panutan] dalam fikih, maka dia tersesat". [Tartib al-Madarik, juz I hal. 96]

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

24 Juni 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ahli Hadits Akan Tersesat, Jika Tidak Memiliki Imam Dalam Fikih - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®