Yahudi Dalam Al-Quran #2

Yahudi Dalam Al-Quran #2 - Kajian Islam Tarakan

Yahudi Dalam Al-Quran #2

YAHUDI DI MADINAH

Oleh : Ahmad Sarwat, Lc., MA

Ada dua ayat Al-Quran yang kembar sama-sama menyebutkan bahwa para ahli kitab itu mengenal Nabi Muhammad SAW sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri.

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 146)

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ ۘ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah). (QS. Al-Anam : 20)

Kalau dikaitkan dengan ayat-ayat yang lain, ternyata kabar akan kedatangan Nabi Muhammad SAW memang sudah masyhur di kalangan pemeluk agama samawi. 

Sebab kitab-kitab suci mereka berkali-kali menyebutkan kabar kedatangannya, lengkap dengan ciri-cirinya. Jadi rada mirip-mirip dengan kabar tentang akan datangnya Dajjal dan Imam Mahdi yang banyak diributkan orang zaman sekarang inilah.

Tentang orang yahudi dan nasrani sudah tahu akan kedatangan Nabi Muhammad, dijelaskan dalam banyak posisi di dalam Al-Quran. Salah satunya adalah ayat berikut ini :

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أحمد

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)".  (QS. Ash-Shaf : 6)

Bahkan bukan hanya informasi tentang Nabi Muhammad SAW saja yang disebutkan dalam kitab-kitab suci mereka. Namun sifat-sifat para shahabat yang mendampingi Beliau pun juga disebut-sebut dalam kitab suci samawi sebelumnya.

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ

Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil (QS. Al-Fath : 29)

oOo

Madinah Multi Agama

Mungkin tidak banyak orang yang sadar bahwa Madinah era kenabian itu justru tidak seluruh penduduknya beragama Islam, tetapi ada banyak pemeluk agama Yahudi dan agama lainnya. 

Sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah, justru komunitas yahudi sudah tersebar dengan cukup banyak, bahkan sangat kuat secara ekonomi. 

Secara politik dan kekuasaan, komunitas Yahudi ini sedang menggadang-gadang ingin menjadi penguasa di  Madinah. 

Selain yahudi memang ada pemeluk agama lain seperti nasrani, namun kebanyakan mereka tidak tinggal di Madinah melainkan di Mekkah. 

Sebagian lagi mungkin ada pemeluk agama Majusi yang menyembah berhala. Namun jumlahnya amat kecil dibandingkan dengan komunitas yahudi.

Pertanyaannya : 

Ngapain orang Yahudi pada menetap di Madinah sampai mau-maunya meninggalkan tanah suci mereka yaitu Baitul Maqdis? 

Ternyata jawabannya unik sekali. Karena mereka sedang rindu menantikan kedatangan nabi dan rasul terkahir yaitu Nabi Muhammad SAW. 

Lalu kenapa mereka ke Madinah? Karena dalam Taurat dan Injil, negeri yang disebut-sebut sebagai tempat domisilinya Muhammad SAW sangat kuat diasumsikan sebagai Madinah. Meski saat itu belum lagi bernama Madinah. 

Malahan menurut beberapa sejarawan, saat itu Madinah masih belum punya nama. Kalau pun disebut Yatsrib, justru nama itu adalah nama orang Yahudi yang pertama kali datang kesana. 

oOo

Tiga Klan Yahudi

Setidaknya ada tiga klan yahudi besar di Madinah saat itu, yaitu Bani Nadhir, Bani Qainuqa' dan Bani Quraidhah. 

Fakta keberadaan komunitas yahudi di masa itu adalah Piagam Madinah. Beberapa nama kabilah Yahudi yang tertuang dalam Piagam Madinah antara lain Bani Auf, Bani Najjar, Bani Al-Harts, Bani Sa’idah, Bani Juysam, Bani ‘Auf, Bani Tsa’labah, Bani Jafnah, dan Bani Syuthaibah.

Keberadaan yahudi di Madinah tidak bisa dibilang baru. Sebab sudah menjadi generasi yang kesekian dari nenek moyang mereka yang dahulu hijrah dari negeri Palestina. 

Lalu mengalami asimilasi yang cukup kental. Setidaknya mereka semua sudah berbahasa Arab. Pakaian dan makanan mereka pun sudah arabian style, sulit dibedakan karena sudah menyatu.

oOo

Yahudi Memperkenalkan Konsep Agama Samawi

Mungkin ini semua skenario Allah SWT yang paling unik sekaligus miris. Orang Arab itu tidak kenal konsep agama samawi, mereka hanya percaya adanya tuhan yang namanya Allah. Tuhan memang Pencipta manusia dan alam semesta. 

Namun bahwa Allah SWT menurunkan syariat lewat para nabi dan rasul yang diutus lewat jalur wahyu, mereka sama sekali tidak punya konsep seperti itu. Bahkan cenderung tidak bisa menerima. 

Maka di Mekkah itu dakwah Nabi SAW pun ditolak mentah-mentah oleh seluruh orang Arab. Kalaupun ada yang membenarkan kenabian Muhammad, ternyata justru pendeta Nasrani, si Waraqah bin Naufal, sepupu Khadijah. Sedangkan arab-arab itu, meski pun masih keluarga nabi, tetap saja pada membangkang.

Tapi coba perhatikan bagaimana reaksi penduduk Madinah terhadap kenabian Muhammad. Tak satu pun yang menentang, bahkan mereka sengaja ikut berhaji di zaman jahiliyah ke Mekkah, demi untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. 

Bukan hanya satu dua orang, tapi banyak orang. Bahkan 12 kepada suku di Madinah, baik dari kalangan Aus atau pun Khazraj, bukan hanya masuk Islam, tetapi dalam dua kesempatan haji itu mereka bahkan berbai'at untuk jadi pembela setia dakwah Muhammad SAW.

Pertanyaannya : kok bisa-bisanya penduduk Madinah yang nota-bene juga orang Arab yang tidak kenal sistem agama samawi, tiba-tiba jadi pemeluk Islam? 

Di luar faktor hidayah, ternyata secara kajian antropologis terbukti karena besarnya pengaruh kedatangan komunitas Yahudi di Madinah sejak beberapa generasi sebelumnya. 

Yahudi-yahudi itulah yang sejak awal memberi pondasi dan dasar-dasar keimanan atas konsep agama samawi. Sesuatu yang asing bukan logika orang Arab di masa itu yang terlanjur paganis alias berpaham keberhalaan.

Hanya penduduk Madinah saja yang tercerahkan dalam urusan konsep agama samawi. Mereka kenalkan konsep hari akhir atau hari kiamat, adanya kehidupan setelah kematian, adanya hisab, adanya surga neraka.

Hal-hal yang orang Arab jahil dan otaknya tidak mampu mencerapnya. Mungkin terlalu njelimet dalam benak mereka yang masih terlalu sederhana.

Konsep tentang malaikat yang turun dari langit membawa wahyu serta manusia-manusia pilihan yang dianggat menjadi utusan resmi dari Allah, serta konsep wahyu yang menjadi kitab suci, adalah hal-hal asing bagi orang Arab kala itu.

Namun tidak bagi penduduk Madinah, yang sudah lama hidup dan bergaul dengan komunitas yahudi. 

Inilah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa justru orang-orang yahudi lah yang memberi inspirasi kepada penduduk Madinah yang kala itu masih bernama Yatsrib tentang konsep agama samawi. 

Agama yang tuhannya bernama Allah, Dia menciptakan banyak malaikat, menurunkan wahyu kepada ratusan nabi dan rasul ke dunia, dengan masing-masing membawa kitab suci. Kitab suci itulah yang menjadi sumber syariat yang wajib dijalankan oleh kaum itu.

Lalu disinilah ironisnya. Ketika apa-apa yang selama ini dibicarakan sudah menjadi kenyataan, kabar tentang nabi yang kemunculannya di Madinah lalu benar-benar menjadi kenyataan, ternyata orang-orang yahudi malah tidak mau beriman.

Padahal mereka lah yang memperkenalkan konsep keimanan kepada para nabi dan rasul, mereka juga yang memperkenalkan konsep kitab suci samawi turun dari langit, tetapi mereka pula yang pertama kali mengingkarinya. 

أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ

Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (QS. Al-Baqarah : 87)

(to be continued . . .)

baca juga : 

  1. Yahudi Dalam Al-Quran #1
  2. Yahudi Dalam Al-Quran #2
  3. Yahudi Dalam Al-Quran #3

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

22 Mei 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Yahudi Dalam Al-Quran #2 - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®