Abaikan Kritik Pedas Satu Ulama Ke Ulama Lainnya
Komentar negatif satu ulama terhadap ulama lain tidak perlu diperhitungkan, apalagi disiar-siarkan apabila yang dikritik sudah jelas-jelas orang hebat yang diakui keilmuannya. Syaikh Ibnu Hajar berkata:
"Karena itu, maka tidak perlu diperhitungkan kritik Imam ats-Tsauri dan lainnya pada Imam Abu Hanifah, kritik Imam Ibnu Abi Dzi'ib dan lainnya pada Imam Malik, kritik Imam Ibnu Ma'in pada Imam asy-Syafi'i, dan kritik Imam Nasa'i pada Imam Ahmad bin Shalih"
Kaidah seperti ini hilang dari pikiran sebagian pencari ilmu pemula yang hobi mentahdzir atau memblacklist ulama tertentu sebab komentar negatif ulama lainnya. Karena itu, cukup dibawa senyum saja ketika anda membaca tulisan yang menukil kritik beberapa tokoh ternama pada Imam Abul Hasan al-Asy'ari, Imam Ghazali, Imam as-Suyuthi dan nama besar lainnya.
Ucapan ulama bisa diambil semuanya, kecuali komentar negatif antara satu sama lain. Syaikh Abdillah bin Wahb berkata:
"Tidaklah diterima persaksian negatif satu ulama atas ulama lainnya sebab mereka adalah orang yang paling banyak persaingan dan kritik pedasnya"
baca juga kajian tentang ulama berikut :
- Ikut Ulama atau Nabi?
- Benarkah Ahli Kalam Bukan Ulama?
- Kenapa Ulama, Kyai, atau Ustadz itu Pantas Kaya Raya?
- Contoh Kaidah Syirik Menurut Ulama Aswaja vs Ulama Salafi Wahabi
- Lagaknya Mau Mentarjih Ulama
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
Kajian· 24 Mei 2021·