Oleh : Abdul Wahid Alfaizin
Beberapa waktu ini banyak sekali informasi bahwa jadwal shalat yang selama ini dipakai masyarakat di Indonesia adalah salah. Bahkan menurut salah seorang profesor sudah sekian tahun jadwal shalat subuh yang ada salah. Sehingga masyarakat yang menggunakan jadwal tersebut dianggap shalat sebelum waktunya. Terlepas benar atau salah, bagaimana jika ternyata informasi tersebut benar? Apakah masyarakat yang salah jadwal tersebut tidak sah dan wajib meng-qadha' semua shalat yang dilakukan selama bertahun-tahun tersebut?
Jawabannya adalah tidak wajib meng-qadha' semuanya. Dia hanya wajib meng-qadha' sekali saja yaitu shalat yang terakhir kali keliru jadwalnya. Hal ini dikarenakan shalat yang dilakukan pertama kali sebelum waktunya menjadi shalat sunnah. Sedangkan shalat yang dilakukan setelahnya menjadi qadha' dari shalat sebelumnya.
Sebagai contoh ketika dia shalat subuh tanggal 1 Januari 2010 berdasarkan jadwal yang ternyata keliru dan baru tahu keliru pada tanggal 16 Maret 2021. Dalam kasus ini, shalat tersebut tidak dianggap sebagai shalat subuh wajib karena dilakukan sebelum waktunya sehingga berubah menjadi shalat Sunnah. Sedangkan shalat subuh yang dia lakukan pada tanggal 2 Januari 2010 menjadi qadha' dari shalat pada tanggal 1 Januari 2010. Begitu pula shalat yang dilakukan pada tanggal 3, 4 dan seterusnya sampai tanggal 16 Maret 2021 menjadi qadha' dari shalat sebelumnya yang keliru waktunya. Karena itu, dia hanya wajib meng-qadha' sekali yaitu shalat subuh yang terakhir dilakukan pada tanggal 16 Maret 2021. Wallahu A'lam.
Referensi : التقريرات السديدة
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
Kajain . 16 Maret 2021 pukul 13.30 ·