Apa Benar Setelah 15 Sya’ban Tidak Boleh Puasa?

Apa Benar Setelah 15 Sya’ban Tidak Boleh Puasa? - Kajian Islam Tarakan

Apa Benar Setelah 15 Sya’ban Tidak Boleh Puasa?

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Buya, apakah benar kalau sudah lewat tanggal 15 Sya’ban kita tidak boleh puasa?

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. 

Menurut madzhab Imam Syafi’i yang dikukuhkan adalah haram (makruh karohatattahrim). Adapun menurut jumhur Ulama dari Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan Imam Malik hukumnya tidak haram. 

Haram hukumnya puasa setelah nisyfu Sya’ban menurut madzhab Imam Syafi’i. Akan menjadi tidak haram dengan 3 perkara:

1. Karena kebiasaan puasa, seperti orang yang biasa puasa Senin dan Kamis maka ia pun boleh melanjutkan puasa Senin dan Kamis meskipun sudah melewati nisyfu Sya’ban.

2. Untuk mengganti (qadha) puasa, misalnya seseorang punya hutang puasa belum sempat mengganti sampai nisyfu Sya’ban maka pada waktu itu berpuasa setelah nisyfu Sya’ban untuk qadha hukumnya tidak haram.

3. Dengan disambung dengan hari sebelum nisyfu Sya’ban, misalnya dia berpuasa tanggal 16 Sya’ban, kemudian disambung dengan  hari sebelumnya (yaitu tanggal 15 Sya’ban). Maka, puasa di tanggal 16 tidak lagi menjadi haram.

Pendapat ulama Syafi’iyah yang mengatakan haram dan akan menjadi tidak haram dengan tiga hal tersebut di atas karena mengamalkan semua riwayat yang bersangkutan dengan  hal tersebut.

Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh:

a. Imam Tirmidzi, Imam Abu Daud AS, dan Imam Ibnu Majah:

“إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا”

“Apabila sudah pertengahan Sya’ban maka janganlah kalian berpuasa.” (H.R. Al-Tirmidzi).

b. Imam Bukhari dan Imam Muslim yang artinya:

“لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ”

Artinya:

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).

c. Hadits riwayat Imam Muslim:

“كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا”

Artinya:

“Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya dan hanya sedikit saja hari-hari berbuka beliau di bulan Sya’ban.” (H.R. Imam Muslim).

Dari hadits-hadits di atas, hadits pertama Rasulullah SAW melarang puasa setelah nisyfu Sya’ban dan hadits kedua Rasulullah SAW melarang puasa setelah nisyfu Sya’ban kecuali orang yang punya kebiasaan puasa sebelumnya. Hadits yang ketiga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW puasa di kebanyakan hari-hari di bulan Sya’ban.

Kesimpulannya:

Berpuasalah sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban dari awal Sya’ban hingga akhir. Jangan berpuasa setelah tanggal 15 Sya’ban, kecuali engkau sambung dengan hari sebelumya, atau untuk mengganti puasa atau karena kebiasaan berpuasa di hari-hari sebelumnya. 

Wallahu a’lam bish-shawab.

www.buyayahya.org

Sumber FB Ustadz : Buya Yahya Official

28 Maret 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Apa Benar Setelah 15 Sya’ban Tidak Boleh Puasa? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®