Pak Haji vs Ulama

Pak Haji vs Ulama

Pak Haji vs Ulama

Haji di masa lalu memang sepi peminat, hanya mereka yang sudah jelas motivasi dan keilmuannya saja yang mau naik haji. 

Dan di masa lalu, orang bisa naik haji amat jarang. Kalau pun sempat haji, niat awalnya bukan berhaji tapi mau meneruskan cita-cita menuntut ilmu agama. 

Maka dulu orang-orang tua kita niatnya memang bermukim di Mekkah memperdalam ilmu agama. Dan bonusnya pasti bisa berhaji.

Di masa itu seorang bergelar haji nyaris identik dengan ulama yaitu orang yang punya banyak kemampuan dalam ilmu agama. 

Contoh mudahnya adalah sosok mulia Kiyai Haji Hasyim Asy'ari. Beliau ke tanah suci bukan hanya semata berhaji, tetapi bermukim di Mekkah untuk menuntut ilmu agama, sesuai dengan mazhabnya yaitu Mazhab Syafi'i.

Memang di masa lalu, Mekkah menjadi salah satu pusat destinasi belajar ilmu agama. Disana semua Mazhab diakui pada masa itu dan saling menghormati. Tidak seperti sekarang yang hanya boleh satu Mazhab saja. 

Kalau hari ini dalam beberapa hal keadaannya agak beda dibanding dulu. Hari ini kita saksikan begitu banyak orang berbondong-bondong ke tanah suci.

Tetapi tujuannya bukan untuk menuntut ilmu, melainkan sekedar menunaikan ibadah haji semata. Waktunya tidak lebih dari 40 hari saja. Selama itu sama sekali tidak ada agenda untuk belajar ilmu agama. 

Mau belajar apa kalau waktunya hanya 40 hari? Lagian di Mekkah sendiri sudah tidak ada lagi pengajaran agama berdasarkan latar belakang Mazhab tiap negeri. Semua dipaksa jadi satu Mazhab saja yaitu Hambali. 

Konsekuensinya, surplus pak haji tapi minim ulama.

Untuk bisa balik lagi seperti dulu, maka harus dibuat program haji plus. Tapi plusnya bukan hotel mewah, melainkan plus belajar agama. 

Tinggal bisikin putera mahkota pengeran Muhammad bin Salman bahwa kita minta jatah kuota haji khusus buat pelajar dan mahasiswa. Kuliah di Indonesia selama 4 tahun, tapi kurikulumnya yang berkualitas.

Dan kalau mulus perjalanan studinya, maka wisudanya di Mekkah sambil wuquf di Arofah. 

Masalahnya cuma satu, saya nggak punya nomor kontak pangeran Salman. Kalau pun ada yang kasih tahu, belum tentu diangkat. Kalau pun dia angkat, mungkin dia tanya : Ente siape?  hehe

baca juga kajian tentang ulama berikut :

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Pak Haji vs Ulama - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®