Tajamnya Firasat Orang Sholeh
Diceritakan bahwa suatu hari Imam Syafi'i dan Imam Muhammad As-Syaibaniy sedang duduk-duduk di Masjidil Haram. Selang beberapa lama, masuk lah seseorang yg tak dikenal ke dalam masjid, Imam As-Asyaibaniy kemudian mengatakan, "firasat saya, orang yg masuk ini adalah tukang kayu", Imam Syafi'i kemudian nyambut, "firasat saya sih orang ini adalah tukang besi", kemudian untuk membuktikan itu, mereka berdua bertanya langsung kepada orang tadi, ia mengatakan, "Dulu saya adalah tukang besi, dan sekarang saya pemotong kayu"..
Imam Qusyairi menukil kisah tersebut di risalahnya, dalam bab firasat.
___
Imam Safarini dalam Ghīdza Al-Albāb juga menyebut seorang imam yg firasatnya tidak pernah melesat, beliau bernama Syuja' Al-Kirmanī.
Imam Al-Kirmāni menyebutkan di antara amalan agar punya firasat tajam,
"من عَمَرَ ظاهرَه باتباع السنة، وباطنه بدوام المراقبة، وغض بصره عن المحارم، وكف نفسه عن الشهوات، وأكل من الحلال، لم تخطئ فراسته."
[غذاء الألباب، ١\٦٨]
"Barangsiapa yg mengisi tampak dzhohirnya dengan mengikuti sunnah, dan selalu menghadirkan di batinnya pengawasan Allah, menundukkan mata dari yg Allah larang, menahan hawa nafsunya, dan memakan makanan yg halal, maka firasatnya tidak akan salah"
Imam Safarini menambahkan,
(الجزاء من جنس العمل)
Balasan sesuai dengan jenis amalannya.
Orang yg menjaga pandangan matanya, maka Allah gantikan dengan tajamnya pandangan hatinya.
Allahumma waffiqna.
__
Nabi ﷺ bersabda,
"اتقوا فراسة المؤمن، فإنه ينظر بنور الله"
"Hati-hati lah terhadap firasatnya orang beriman, karena sungguh ia melihat dengan cahaya Allah" (Hr. Imam Tirmidzi)
Inilah sebabnya kita kadang diingatkan agar merasa malu ketika duduk berdampingan dengan para wali Allah itu, karena firasat mereka tajam, bahkan mungkin bisa membaca hati-hati kita. Hati-hati yg kotor akan ketangkap basah.
Sumber FB Ustadz : Amru Hamdany