Mereka Bukan Bermazhab Syafi'i
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka bukan bermazhab Syafi'i kemudian berbicara atas mazhab Syafi'i, lalu membenturkan pendapat Imam Syafi'i dengan murid - muridnya, apakah mereka lebih paham dari pada murid - murid Imam Syafi'i ?
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka tidak pernah mendalami Mazhab Syafi'i, dari kitab yang paling tipis sampai yang berjilid - jilid, berupa syarah, hasyiah dan hawamisy kemudian membenturkan pendapat Imam Syafi'i dengan murid - muridnya, seolah - olah mereka lebih paham dari Imam Nawawi, Imam Rafi'i, Imam Ramli, Imam Ibnu Hajar Asqalani, Imam Ibnu Hajar Haistami, Imam Suyuti, Imam Izzuddin Abdussalam dll.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka bukan murid Imam Syafi'i kemudian berbicara atas nama Imam Syafi'i, lalu menyalahkan murid - murid Imam Syafii, karena berbeda pendapat dalam hal furu'iyah , sedangkan murid - murid Imam Syafi'i ahli hadits, tafsir, fiqih dan usul fiqih, sementara mereka yang mengatasnamakan Imam Syafi'i bukan ahli hadits, tafsir, fiqih dan usul fiqih, bukan pula bermazhab Imam Syafi'i.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka tidak pernah duduk di halaqah ulama - ulama bermazhab Syafi'i, tidak pernah mengkhatamkan satu persatu kitab - kitab bermazhab Syafi'i dihadapan ulama - ulama tersebut, kemudian mengaku paling paham tentang mazhab Syafi'i, lalu mengatakan bahwa pengikut Imam Syafi'i tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Imam Syafi'i.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka tidak pernah mengambil mata kuliah khusus Mazhab Syafi'i dan perbandingan dalam Mazhab Syafi'i, kemudian berkoar - koar menyampaikan bahwa antara Imam Syafi'i dengan Syafi'iyah tidak sejalan, apakah mereka lebih hebat dari ulama - ulama yang mengkhususkan diri mempelajari Mazhab Syafi'i sampai bergelar guru besar dalam Mazhab Syafi'i.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka tidak pernah melakukan penelitian dibawah pengawasan pakar Mazhab Syafi'i, kemudian mengatakan bahwa pengikut Imam Syafi'i jauh menyimpang dari mazhab Syafi'i, sedangkan pengikut Imam Syafi'i sampai hari ini, para ahli hadits, ahli fiqih, ahli usul fiqih, ahli bahasa, apakah mereka bodoh sehingga tidak paham dengan konsep ijtihad Imam Syafi'i yang diteruskan oleh ulama Syafi'iyah?
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka mengambil kuliah di kampus yang tidak ada guru besar dalam mazhab Syafi'i dan tidak pernah bermulazamah dengan ulama bermazhab Syafi'i, kemudian menyampaikan pendapat Imam Syafi'i menurut pemahamannya yang terbatas dan sepotong - sepotong, seandainya ada guru besar dalam Mazhab Syafi'i di kampusnya dapatlah ditanyakan sebelum diutarakan, agar mendapatkan pemahaman yang benar sesuai konsep Mazhab Syafi'i.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka bicara tentang mazhab Syafi'i menggunakan konsep mazhab Hambali, sedangkan mereka juga tidak menguasai dengan baik mazhab Hambali tersebut, dengan bukti mereka hanya mengambil pendapat ulama tertentu dalam mazhab Hambali, jika mereka mengambil mazhab Hambali secara utuh, maka tidak akan ada pertentangan antara Mazhab Syafi'i dengan Mazhab Hambali, karena Imam Ahmad bin Hambali pendiri Mazhab Hambali merupakan murid Imam Syafi'i.
Apa mungkin bisa dipercaya, mereka kerjanya hanya mengotak atik mazhab yang empat ; mazhab Hanafi, mazhab Maliki, mazhab Syafi'i dan mazhab Hambali, untuk kepentingan kelompoknya dan dengan tujuan mengiring orang awam kepada mazhab mereka.
Sedangkan ulama empat mazhab tidak pernah merendahkan satu sama lainnya, dengan tujuan untuk menarik pengikut sebanyak - banyaknya.
Kesimpulan, jika ada sekelompok orang yang membenturkan pendapat Imam Syafi'i dengan ulama Syafi'iyah berarti mereka bukan bermazhab Syafi'i, karena mereka tidak paham konsep Mazhab Syafi'i dengan baik dan benar.
Dan tujuannya tidak lain tidak bukan untuk menarik dan mengiring anda ke kelompoknya.
Dalu - dalu, Senin 30 Agustus 2021
Yuk Umroh 2021 yang minat hubungi kami.
Baca juga kajian ulama tentang mazhab berikut :
- Mengeraskan Suara Zikir
- Sistem Mazhab Dalam Islam
- Puasa Rajab Menurut 4 Mazhab
- Mazhabmu Mereknya Apa?
- Talfiq Antar Mazhab
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
30 Agustus 2021 ·