SIAPA " BIANG KEROK " PERUSAK MADZHAB HAMBALI DENGAN VIRUS AQIDAH TASYBIHNYA ?!
IMAM IBNU AL-JAUZI rahimahullah nama lengkapnya Al-Imâm al-Hâfizh al-‘Allâmah Abul Faraj Abdurrahman bin Ali bin al-Jauzi as-Shiddiqi al-Bakri (w 597 H ) Dalam Muqaddimah Kitab : DA'FU SYUBAH AL TASYBIH BI-AKAFFI AL-TANZIH . memaparkan Kesesatan AQIDAH TASYBIH (menyerupakan Allah Ta’ala dengan Makhluk) yang dilakukan RAHIB SALAFI WAHABI !
Beliau berkata di Hlm.98 -101 :
“Aku melihat ada beberapa orang dalam madzhab Hanbali ini yang berbicara dalam masalah akidah dengan pemahaman-pemahaman yang ngawur. Ada tiga orang yang menulis karya terkait dengan masalah ini, yaitu; Abu Abdillah bin Hamid, al-Qâdlî Abu Ya’la (murid Abu Abdillah bin Hamid), dan Ibn az-Zaghuni. Mereka semua telah menulis kitab-kitab yang telah merusak MADZHAB HAMBALI, bahkan dengan sebab itu aku melihat mereka telah turun ke derajat orang-orang yang sangat awam. Mereka memahami sifat-sifat Allah secara indrawi, misalkan mereka mendapati teks hadits: “إن الله خلق ءادم على صورته”, lalu mereka menetapkan adanya “Shûrah” (bentuk) bagi Allah. Kemudian mereka juga menambahkan “al-Wajh” (muka) bagi Dzat Allah, dua mata, mulut, bibir, gusi, sinar bagi wajah-Nya, dua tangan, jari-jari, telapak tangan, jari kelingking, jari jempol, dada, paha, dua betis, dua kaki, sementara tentang kepala mereka berkata: “Kami tidak pernah mendengar berita bahwa Allah memiliki kepala”, mereka juga mengatakan bahwa Allah dapat menyentuh dan dapat disentuh, dan seorang hamba bisa mendekat kepada Dzat-Nya secara indrawi, sebagian mereka bahkan berkata: “Dia (Allah) bernafas”. Lalu –dan ini yang sangat menyesakkan– mereka mengelabui orang-orang awam dengan berkata: “Itu semua tidak seperti yang dibayangkan dalam akal pikiran”.
Dalam masalah nama-nama dan sifat-sifat Allah mereka memahaminya secara zahir (literal). Tatacara mereka dalam menetapkan dan menamakan sifat-sifat Allah sama persis dengan tatacara yang dipakai oleh para ahli bid’ah, sedikitpun mereka tidak memiliki dalil untuk itu, baik dari dalil naqli maupun dari dalil aqli. Mereka tidak pernah menghiraukan teks-teks yang secara jelas menyebutkan bahwa sifat-sifat tersebut tidak boleh dipahami dalam makna literalnya, juga mereka tidak pernah mau melepaskan makna sifat-sifat tersebut dari tanda-tanda keharusan "
BEGITULAH UNGKAPAN KEPRIHATINAN IMAM IBNU AL-JAUZI RAHIMAHULLAH TERHADAP FIRQOH WAHABI MUJASSIMAH WAL MUSYABBIHAH ! YANG MEM-PROPAGANDAKAN AQIDAH TASYBIH KEDALAM MADZHAB HAMBALI
Naudzubillah min dzalik
* Catatan :
1) Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), Imam Ahlussunnah Wal-Jama'ah terkemuka, Ahli Hadits, Ahli Tafsir, dan seorang Teolog (ahli ushul) Bermadzhab Hanbali.
2 ) Adapun Ibnu Qayyim al-Jauziyyah adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar’i (w 751 H) Murid dari Ibn Taimiyah yang ber-AQIDAH MUJASSIMAH .
Juga Dua orang bernama Abu Ya’la, keduanya berbeda :
1 ) Abu Ya’la nama lengkap Ahmad bin Ali bin al Mutsanni bin Yahya bin Isa al Maushiliy seorang Ahli Hadits, Penulis Kitab Musnad Abi Ya’la al Maushili, lahir tahun 210 H, wafat tahun 307 H
2 ) Al Qadli Abu Ya’la ,Penyebar Virus Faham Tasybih, paling Bertanggung Jawab atas kerusakan Madzhab Hambali. Dia menuliskan AQIDAH TASYBIH , berdusta bahwa itu semua adalah Aqidah Imam Ahmad bin Hanbal.
Dan Juga :
1) ad-Darimi penulis kitab Sunan (Sunan ad-Dârimi) bernama Abdullah ibn Abdul Rahman,(w 255 H) seorang Ahli Hadits terkemuka Guru dari Imam Muslim rahimahullah.
2) Sementara Ad Darimi nama lengkap Utsman ibn Sa’id as-Sajzi, (w 272 H) Ber-AQIDAH TASYBIH; menyerupakan Allah dengan Makhluk-Nya,
WASPADA DAN JANGAN MUDAH TERKECOH
* Semoga bermanfaat
Foto scan Kitab :
DA'FU SYUBAH AL-TASYBIH BI-AKAFFI AL-TANZIH , Hlm. 98 -101 (Garis merah dibawah)
Baca juga kajian ulama tentang mazhab berikut :
- Para Generasi Ulama Syafiiyyah
- Empat Madzhab Berbuka Puasa Dengan Doa Allahumma Laka Shumtu
- Madzhab Rukyat, Madzhab Klasik Dalam Hal Penentuan Hilal?
- Memberi Nafkah Menurut Mazhab
- Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Mazhab
Sumber FB : Manhaj_Salaf
18 Maret 2022