BENCANA KARENA HILANGNYA UKHUWWAH
Abdul Wahid Alfaizin
Ada banyak sekali potensi bencana yang akan menimpa kita. Ada berupa bencana alam baik yang dari atas langit seperti badai dan jatuhnya meteor atau yang dari bawah bumi seperti gempa bumi. Namun ada pula potensi bencana yang ditimbulkan oleh perpecahan dan hilangnya ukhuwwah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-An'am: 65
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
• Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)“ (QS. Al-An'am: 65)
Menurut Al-Qurthubi yang dimaksud يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ adalah "Allah menjadikan mereka kelompok-kelompok yang selalu saling bertikai , membunuh, berperang dan menebar fitnah".
Dalam sebuah hadist Rasulullah juga menyebutkan bahwa ummatnya tidak akan binasa akibat bencana alam seperti banjir dan kemarau panjang. Namun bisa binasa dengan adanya pertikaian dan peperangan sesama ummat Islam. Rasulullah bersabda
سَأَلْتُ رَبِّي ثَلَاثًا فَأَعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا
"Aku meminta tiga (hal) pada Rabbku, Ia mengabulkan dua (hal) dan menolakku satu (hal). Aku meminta Rabbku agar tidak membinasakan ummatku dengan kekeringan, Ia mengabulkannya untukku, aku memintaNya agar tidak membinasakan ummatku dengan banjir, Ia mengabulkannya untukku dan aku memintaNya agar tidak membuat penyerangan diantara sesama mereka lalu Ia menolaknya." (HR. Muslim 5145)
Apa yang disampaikan Rasulullah tersebut telah menjadi kenyataan. Kita bisa melihat betapa negara-negara Muslim di Timur Tengah porak-poranda dengan adanya perang saudara yang tidak berujung sampai sekarang.
Indonesia sebagai negara besar memiliki potensi perpecahan tersebut. Mulai dari perbedaan suku, ras, budaya dan lainnya. Bahkan sebagi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia juga memiliki potensi besar perpecahan tersebut. Mulai dari perbedaan madzhab, aliran bahkan juga manhaj.
Potensi di atas inilah yang harus kita redah dengan mengesampingkan perbedaan yang ada. Ada satu kaedah dalam merawat ukhuwwah di antara kita yaitu
نَتَعَاوَنُ فِيْماَ اتَّفَقْنَا عَلَيْهِ، وَيَعْذُرُ بَعْضُنَا بَعْضًا فِيْمَا اخْتَلَفْنَا فِيْهِ
“Kita saling tolong-menolong dalam perkara yang kita sepakati, dan saling memaafkan (respect) terhadap perkara yang kita berselisih di dalamnya”.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
27 April 2021